Wahana Pemburu Planet NASA Kepler Berada Dalam Modus Darurat
AstroNesia ~ Wahana antariksa pemburu planet NASA Kepler tampaknya berada dalam masalah.
Wahana paling produktif untuk menemukan exoplanet ini - telah menemukan lebih dari 1.000 planet alien sejak peluncurannya Maret 2009 - sekarang dalam "modus darurat" (EM).
NASA mengatakan pesawat itu mengalami anomali pada 7 April ketika pesawat diarahkan untuk menuju titik pusat Bima Sakti untuk melakukan pengamatan baru. Sekarang, misi Kepler ini dinyatakan darurat. Tim NASA sedang berupaya memperbaiki sistem telekomunikasi untuk mendapatkan pesawat Kepler dalam operasi normal.
Modus darurat merupakan modus operasional terendah yang dimiliki pesawat antariksa. Ketika berada di modus ini, pesawat membutuhkan bahan bakar lebih banyak dari biasanya, dan inilah mengapa tim NASA berupaya membuat pesawat kembali normal.
Kontak rutin terakhir dengan Kepler terjadi pada tanggal 4 April, dan pesawat ruang angkasa ini dalam keadaan sehat dan beroperasi dengan benar pada waktu itu, kata manajer misi Kepler Charlie Sobeck, dari Ames Research Center NASA di Moffett Field, California.
Mendiagnosa dan memperbaiki masalah di wahana ini memerlukan banyak waktu, karena Kepler mengorbit matahari bukannya bumi, sehingga ada waktu penundaan yang signifikan dalam komunikasi. Saat ini, dibutuhkan 13 menit bagi sinyal untuk melakukan perjalanan hampir 75 juta mil (121 juta kilometer) dari kontrol misi ke Kepler dan kembali lagi, Sobeck menulis.
Kepler menemukan planet alien dengan cara memperhatikan penurunan kecerahan sebuah bintang (tanda ada planet yang melintas di wajah bintang itu dari sudut pandang kepler). Misi Kepler adalah misi yang sangat sukses, sampai saat ini, Kepler telah mendeteksi 1.041 exoplanet yang dikonfirmasi - lebih dari setengah dari semua dunia alien yang dikenal - serta sekitar 3.600 tambahan "calon" planet, sebagian besar kemungkinan akan dikonfirmasikan sebagai planet.
Tapi Kepler telah mengalami kesulitan sebelumnya. Pada bulan Mei 2013, Kepler tercatat mengalami kegagalan dalam salah satu dari empat penggerak reaksi gyroscopic, yang membantunya mengarahkan tujuan pesawat. Kerusakan ini mengakhiri misi aslinya.
Manajer misi segera menemukan cara untuk menstabilkan posisi Kepler dalam ruang menggunakan sisa dua roda reaksi dan tekanan sinar matahari, dan pesawat ruang angkasa ini memulai sebuah misi baru yang disebut K2.
Selama K2, Kepler terus mencari exoplanets tetapi juga mempelajari objek-objek dan fenomena kosmik lainnya, seperti bintang yang meledak yang dikenal sebagai supernova.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.