4700 Asteroid Mengancam Umat Manusia
Menurut NASA, ada 4700 Asteroid yang mengancam umat manusia. Keberadaanya danpat membahayakan eksistensi umat manusia di bumi.
Bahaya Asteroid telah dibuktikan dengan adanya peristiwa pada 65 juta tahun lalu, yaitu sebongkah batu angkasa yang sangat besar menabrak Bumi dan menyebabkan punahnya spesies dinosaurus, walupun teori terakhir manafikan punahnya dinosaurus karena asteroid. Dan satu lagi, keberhasilan asteroid menembus atmosfir Bumi sehingga menyebabkan ledakan dahsyat di Podkamennaya, Tunguska, Siberia, pada 30 Juni 1908 silam.
Hal itulah (postensi bahaya yang dimiliki Asteroid) yang menjadi sebab asteroid selalu menjadi obyek pengamatan para ilmuwan, khususnya NASA. Belum lama ini, sebuah observasi yang dilakukan oleh Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE) milik NASA berhasil mengungkap adanya sejumlah asteroid yang mempunyai potensi bahaya dalam sistem tata surya kita. Di samping potensi nahaya, hal lain yang terungkap oleh WISE adalah informasi terbaru tentang jumlah, asal-usul, dan potensi bahaya Asteroid.
Asteroid memiliki potensi bahaya atau potentially hazardous asteroid - PHA adalah sekumpulan batu angkasa yang dekat dengan Bumi. Orbit terdekat mereka dengan bumi adalah sekitar delapan juta kilometer. Ukuran mereka diprediksi sangat besar sehingga diperkirakan tetap dapat bertahan menembus atmosfer Bumi walaupun terbakar. Tingkat kerusakan yang ditimbulkan dapat mencapai skala regional atau bahkan jauh lebih besar lagi.
NEO WISE Project telah mengambil 107 PHA untuk melakukan perkiraan populasi secara keseluruhan. Dan hasilnya adalah ada sekitar 4.700 asteroid yang berpotensi membahayakan keberadaan manusia di bumi serta mempunyai diameter lebih dari 100 meter. Dari jumlah itu, baru 20-30 persen obyek yang behasil ditemukan.
Analisis NEOWISE lebih baik dari perkiraan kasar sebelumnya, dan lebih kredible dalam memperkirakan jumlah total dan ukuran asteroid.
Menyangkut asal-usul asteroid yang membahayakan, dimungkinkan berasal dari tabrakan antara dua asteroid yang terdapat dalam sabuk utama yang terletak di antara planet Mars dan planet Jupiter. Fragmen pecahan dari tabrakan tersebutlah yang kemudian melayang di orbit dekat Bumi dan akhirnya menjadi PHA.
Temuan terhadap hal ini sangat membantu para ilmuwan memahami asal-usul asteroid dan memberi peluang guna menghindari potensi bahayanya. Kecuali itu juga menjadi mengetahui komposisi batu angkasa: granit, batu, atau logam. Jenis informasi ini penting dalam menilai potensi bahaya asteroid. Komposisi akan mempengaruhi seberapa cepat mereka mungkin terbakar di atmosfer.
Antariksa.info
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.