Asteroid 2011 AG5 Ancam Tabrak Bumi Tahun 2040
Ilustrasi |
JAKARTA, KOMPAS.com -
Pada 8 Januari 2011 lalu, astronom menemukan asteroid baru yang diberi
nama 2011 AG5. Lewat kajian terbaru, astronom menunjukkan bahwa asteroid
ini berpotensi menghantam Bumi.
2011 AG5 adalah asteroid
berukuran lebar 140 meter. Sampai saat ini, astronom belum mengetahui
komposisi asteroid ini, apakah terdiri dari batuan, es atau logam.
NASA Ilustrasi Orbit 2011 AG5 |
Astronom
mengungkapkan bahwa potensi hantaman asteroid ini adalah 1:625.
Sementara, dalam skala Torino yang menyatakan potensi hantaman asteroid,
2011 AG15 masuk skala 1 dari 10.
Apa dampaknya jika asteroid ini benar-benar menghantam Bumi?
Donald
Yeomans, kepala program observasi objek dekat Bumi di Jet Propulsion
Laboratory, mengatakan bahwa jika menabrak Bumi, asteroid ini berpotensi
menciptakan kawah dan menimbulkan tsunami.
Dalam wawancara pada situs Universe Today,
Kamis (1/3/2012), Yeomans mengungkapkan bahwa ketika masuk atmosfer
Bumi, asteroid ini akan mulai terbakar pada ketinggian 65,5 km.
"Puing
terbesarnya akan mencapai permukaan Bumi dengan kecepatan 2,64
km/detik. Energi tumbukannya adalah 7,52 x 10^15 Joule atau sekitar 1,8
MegaTon," ungkap Yeomans.
Akibat tumbukan, gempa bermagnitud 4,9
bisa terjadi. Wilayah tumbukan bisa seluas 1,17 x 0,824 km. Ada banyak
kawah tumbukan yang bisa terbentuk. Kawah terbesar bisa berukuran lebar
400 meter.
Jika berada di rentang jarak 10 km, sensasi seperti truk menabrak gedung akan dirasakan. Mobil akan bergoyang. Di ruangan, alat makan dan jendela akan bergoyang dan dinding akan membuat suara retak.
"Letupan
di udara dengan kecepatan 26,3 meter per detik akan terjadi 10-30 detik
setelah tumbukan asteroid dengan Bumi," ungkap Yeomans kepada Universe Today.
Tsunami
bisa terjadi jika puing asteroid jatuh di lautan. Tsunami akan terjadi
6,18 menit setelah tumbukan. Ketinggian gelombang bisa mencapai
4,78-9,55 meter.
Mengetahui tumbukan yang mungkin terjadi,
astronom Ma'rufin Sudibyo mengatakan bahwa energi hantaman mencapai 7
kali letusan Merapi 2010. Kekacauan iklim lokal dan regional bisa
terjadi 1-2 tahun setelahnya.
Haruskah panik? Tentu, tak perlu.
Alasan
pertama adalah waktu tumbukan yang masih lama. Asteroid memang akan
mendekati Bumi pada tahun 2023 dan 2028. Namun, 2011 AG5 baru
diperkirakan menghantam Bumi pada 5 Februari 2040.
Dengan waktu
lama, upaya menangkal hantaman asteroid masih bisa diupayakan. salah
satu cara, astronom tengah mengembangkan metode menghalau asteroid
dengan mengacaukan orbitnya.
Alasan kedua adalah kemungkinan
hantaman masih bisa berkurang. "Peluang 1:625 adalah berdasarkan
prediksi dari data NASA saat ini. Observasi lebih lanjut kemungkinan
besar akan mengurangi peluang hingga nol," jelas Yeomans.
Satu hal
lagi, tumbukan juga takkan menyebabkan kepunahan massal. Jadi, tak akan
ada kiamat akibat hantaman asteroid ini, jika memang nanti terjadi.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.