Misteri Piramida Giza Dan Teori Alien
Pada saat Great Pyramid di Giza Mesir dibangun, jika berdasarkan keadaan Piramid serta tenaga kerja yang mendirikannya, Para Arkeolog memperkirakan Penduduk Mesir ketika itu mencapai 50 juta orang…Diperkirakan PIRAMID tersebut dibangun pada sekitar tahun 3.000 sebelum masehi, dimana penduduk dunia baru sekitar 20 juta orang…
Jika seluruh penduduk dunia di tahun 3.000 Sebelum Masehi, dikumpulkan di Mesir… ternyata masih ada 30 juta orang misterius…
Siapakah 30 juta orang Misterius itu ????
Setidaknya ada 2 teori….
1. Ke-30 juta orang itu, ALIEN dari Planet lain…
UFO (Pesawat ALIEN) dan Mesir Kuno
Laporan paling tua mengenai pesawat dari luar angkasa yang mendarat dibumi ini berasal dariabad ke-15 sebelum Masehi, yaitu pada sebuah tulisan Mesir kuno (papirus) yang merupakan bagian dari buku harian Raja Thutmosis III (1504-1450 SM) yang merupakan raja Mesir terbesar dimasa lalu dengan daerah kekuasaannya sampai kesungai Euphrat dan Sudan.
Laporan itu terjadi pada salah satu ekspedisi penaklukkan yang dipimpinnya langsung, dimana dalam perjalanannya Thutmosis III melihat adanya sebuah lingkaran api muncul diangkasa dengan panjang sekitar 1 rod atau ± 5 meter tanpa mengeluarkan suara dan perlahan bertambah tinggi naik keangkasa menuju keselatan dan menghilang dikegelapan malam…
Ada hal menarik, jika ketinggian Piramid di Giza, di-kalikan 1 milyar, akan diperoleh angka 148.208.000 km, yang mendekati jarak antara Bumi dan Surya : 149.450.000 km.
Di Mesir ada sebuah pulau, yang bernama Elefantine atau Gajah. Pulau ini sudah sejak dulu bernama Pulau Gajah, sebagaimana tertulis di dalam Naskah-Naskah Kuno. Di masa sekarang, jika pulau itu di lihat dari angkasa, dengan pesawat terbang (karena disana tidak terdapat bukit yang tinggi), memang berbentuk seperti Gajah. Darimana Orang Mesir Kuno, memberi nama “Gajah”, untuk pulau itu ?
2. Piramid dibangun, jauh lebih awal dari yang diperkirakan…
Diperkirakan ribuan tahun yang silam, Mesir pernah dihuni satu bangsa yang memiliki teknologi tinggi. Masyarakat ini kemudian musnah, ketika terjadinya bencana banjir global di bumi (Bencana Nuh).
Melalui bekas yang dimakan karat (erosi) pada permukaan badan Sphinx, ilmuwan memperkirakan bahwa masa pembuatannya mungkin lebih awal, paling tidak 10 ribu tahun silam sebelum Masehi.
Seorang sarjana John Washeth juga berpendapat: Bahwa Piramida raksasa dan tetangga dekatnya yaitu Sphinx, jika dibandingkan dengan bangunan masa kerajaan ke-4 lainnya, sama sekali berbeda,Sphinx diperkirakan dibangun di masa yang lebih purba.
Dalam bukunya “Ular Angkasa“, John Washeth mengemukakan: perkembangan budaya Mesirmungkin bukan berasal dari daerah aliran sungai Nil, melainkan berasal dari budaya yang lebih awal.
Ahli ilmu pasti Swalle Rubich dalam “Ilmu Pengetahuan Kudus” menunjukkan: pada tahun 11.000 SM, Mesir pasti telah mempunyai sebuah budaya yang hebat. Pada saat itu Sphinx telah ada, hal ini bisa terlihat, pada bagian badan Sphinx yang jelas sekali ada bekas erosi. Diperkirakan akibat dari banjir dahsyat di tahun 11.000 SM.
Piramid Khufu di Giza, merupakan bangunan batu yang di dalamnya terdapat ruangan seluas 4.072 meter persegi. Balok-balok batunya sebanyak 2,3 juta batang, dengan berat antara 2.5 ton sampai 50 ton, tersusun dengan ketinggian mencapai 481 kaki.
Untuk membawa batu-batu Piramid tersebut, menuju ke kawasan padang pasir, jika menggunakan teknologi dari tahun 3.000 sebelum masehi, yaitu dengan cara meletaknya pada batang-batang pohon yang dijajar kemudian digelindingkan. Tentu akan menggunakan ratusan ribu batang kayu, yang jadi pertanyaan darimana Fir’aun Mesir memperoleh batang kayu sebanyak itu ?
Belum lagi, bagaimana jutaan batu-batu itu bisa diangkat ke atas, serta teknik pemotongan batu yang sedemikian canggih, sehingga sudutnya disebelah Tenggara tegak, hanya setengah inci lebih tinggi dari sudutnya di sebelah Barat Laut. Rasanya sangat mustahil, jika dikerjakan dengan menggunakan teknologi dari tahun 3.000 sebelum masehi.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.