Momen Tumbukan Kluster Bintang Diabadikan
Teleskop Hubble mengabadikan proses awal tumbukan kluster bintang.NASA |
Astronesia-Teleskop Hubble kembali menyuguhkan citra yang menakjubkan. Kali ini,
astronom berhasil mengabadikan momen tumbukan antara dua kluster bintang
menggunakan teleskop ini. Tumbukan ini bisa diartikan pula penggabungan
atau merger antara dua kluster bintang.
Tumbukan terjadi di Tarantula Nebula atau 30 Doradus yang berusia 25 juta tahun dan terletak 170.000 tahun cahaya dari Bumi. Tarantula Nebula terletak di Awan Magellan Besar, galaksi kecil di dekat Bimasakti.
"Kami berpikir penggabungan sedang berlangsung dan simulasi kami mengindikasikan bahwa hal itu akan selesai dalam 3 juta tahun ," kata Elena Sabbi,kepala Space Telescope Science Institute di Baltimore, Maryland yang terlibat riset ini seperti dikutip National Geographic, Selasa (21/8/2012).
Sabbi menuturkan, tumbukan yang disaksikan terjadi antara dua kluster bintang. Satu kluster berukuran lebih besar dan memiliki 52.000 bintang sementara lainnya lebih kecil dan hanya punya 10.000 bintang.
Proses penggabungan dua kluster bintang itu bisa dilihat saat ilmuwan mengamati bintang-bintang yang dilemparkan keluar dari tempat kelahirannya dengan kecepatan 100.000 km.jam. Peristiwa seperti ini memang sudah dikenal di tarantula Nebula.
Ilmuwan menduga, proses merger antar kluster bintang mempengaruhi gravitasi sehingga beberapa bintang terlempar keluar dari tempatnya dilahirkan.
Sabbui menuturkan, pengamatan bintang yang terlempar dan penggabungan antar kluster bintang penting untuk bisa mengembangkan model kelahiran dan evolusi kluster bintang di semesta.
"Berdasarkan model saat ini, awan raksasa dimana bintang dilahirkan akan hancur menjadi bagian-bagian kecil dan bagian kecil ini nantinya bisa bergabung menjadi kluster yang lebih besar. Inilah yang kami pikir sedang kami saksikan di wilayah pembentukan bintang teraktif di dekat kita," papar Sabbi.
Dennys Zaritsky dari University of Arizona yang tak terlibat riset mengatakan, merger dua kluster bintang ini juga bisa menjelaskan karakteristik dari kluster bintang itu sendiri. Selama ini, kluster bintang dianggap terdiri dari bintang-bintang dengan ciri yang sama. Dengan bukti adanya proses merger ini, maka kluster bintang mungkin terdiri dari bintang dengan beragam karakteristik.
Tumbukan terjadi di Tarantula Nebula atau 30 Doradus yang berusia 25 juta tahun dan terletak 170.000 tahun cahaya dari Bumi. Tarantula Nebula terletak di Awan Magellan Besar, galaksi kecil di dekat Bimasakti.
"Kami berpikir penggabungan sedang berlangsung dan simulasi kami mengindikasikan bahwa hal itu akan selesai dalam 3 juta tahun ," kata Elena Sabbi,kepala Space Telescope Science Institute di Baltimore, Maryland yang terlibat riset ini seperti dikutip National Geographic, Selasa (21/8/2012).
Sabbi menuturkan, tumbukan yang disaksikan terjadi antara dua kluster bintang. Satu kluster berukuran lebih besar dan memiliki 52.000 bintang sementara lainnya lebih kecil dan hanya punya 10.000 bintang.
Proses penggabungan dua kluster bintang itu bisa dilihat saat ilmuwan mengamati bintang-bintang yang dilemparkan keluar dari tempat kelahirannya dengan kecepatan 100.000 km.jam. Peristiwa seperti ini memang sudah dikenal di tarantula Nebula.
Ilmuwan menduga, proses merger antar kluster bintang mempengaruhi gravitasi sehingga beberapa bintang terlempar keluar dari tempatnya dilahirkan.
Sabbui menuturkan, pengamatan bintang yang terlempar dan penggabungan antar kluster bintang penting untuk bisa mengembangkan model kelahiran dan evolusi kluster bintang di semesta.
"Berdasarkan model saat ini, awan raksasa dimana bintang dilahirkan akan hancur menjadi bagian-bagian kecil dan bagian kecil ini nantinya bisa bergabung menjadi kluster yang lebih besar. Inilah yang kami pikir sedang kami saksikan di wilayah pembentukan bintang teraktif di dekat kita," papar Sabbi.
Dennys Zaritsky dari University of Arizona yang tak terlibat riset mengatakan, merger dua kluster bintang ini juga bisa menjelaskan karakteristik dari kluster bintang itu sendiri. Selama ini, kluster bintang dianggap terdiri dari bintang-bintang dengan ciri yang sama. Dengan bukti adanya proses merger ini, maka kluster bintang mungkin terdiri dari bintang dengan beragam karakteristik.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.