Tokoh Hari Ini : Johannes Kepler
Sebuah foto Yohanes Kepler tahun 1610 oleh pelukis anon |
Astronesia-Johannes Kepler (27 Desember 1571 – 15 November 1630), seorang tokoh penting dalam revolusi ilmiah, adalah seorang astronom Jerman, matematikawan dan astrolog. Dia paling dikenal melalui hukum gerakan planetnya. Dia kadang dirujuk sebagai "astrofisikawan teoretikal pertama", meski Carl Sagan juga memanggilnya sebagai ahli astrologi ilmiah terakhir.
Orang Eropa abad ke-16 sangat mengagumi komet. Maka, pada suatu malam, sewaktu sebuah komet yang dipopulerkan oleh astronom Denmark Tycho Brahe
terlihat di langit, Katharina Kepler membangunkan putranya, Johannes,
yang berusia enam tahun untuk menyaksikan komet itu. Lebih dari 20 tahun
kemudian, sewaktu Brahe meninggal, siapakah yang dilantik Kaisar Rudolf II
untuk menggantikan jabatan Barahe sebagai matematikawan kekaisaran?
Pada usia 29 tahun, Johannes Kepler menjadi matematikawan kekaisaran
untuk Kaisar Romawi Suci, beserta ahli astrologi kerajaan Jendral Wallenstein, suatu jabatan yang ia pegang hingga akhir hayatnya. Kepler juga seorang profesor matematika di Universitas Graz. Karier Kepler juga bersamaan dengan karier Galileo Galilei. Pada awal kariernya, Kepler adalah asisten Tycho Brahe.
Kepler sangat dihargai bukan hanya dalam bidang matematika. Ia
menjadi sangat terkenal di bidang optik dan astronomi. Kepler, meski
perawakannya kecil, memiliki kecerdasan yang memukau dan juga
kepribadian yang gigih. Ia didiskriminasi sewaktu tidak mau pindah agama
ke Katolik Roma, sekalipun di bawah tekanan hebat.
Latar Belakang Pria yang Menyibak Rahasia Tata Surya
Johannes Kepler lahir pada tahun 1571
di Weil der Stadt, sebuah kota kecil di pinggiran Hutan Hitam Jerman.
Meskipun keluarganya miskin, beasiswa dari para bangsawan lokkal
memungkinkan Johannes mendapatkan pendidikan yang baik. Ia mempelajari
teologi di Universitas Tüũbingen, sesuai niatnya untuk menjadi rohaniwan
Lutheran. Tetapi, kejeniusannya di bidang matematika mendapat
pengakuan. Pada tahun 1594, ketika seorang guru matematika di SMU
Lutheran di Graz, Austria, meninggal dunia, Kepler menggantikannya. Sewaktu berada di sana, ia menerbitkan karya besarnya yang pertama, Cosmographic Mystery(Misteri Kosmografis).
Astronom Brahe telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencatat
pengamatannya tentang planet dengan cermat dan teliti. Ketika ia
membaca Cosmographic Mystery, Brahe terkesan dengan pemahaman
Kepler tentang matematika dan astronomi, dan ia mengundang Kepler untuk
bergabung dengannya di Benátky, dekat Praha, sekarang di Republik Ceko.
Kepler menerima undangan itu ketika intoleransi keagamaan memaksanya
meninggalkan Graz. Sebagaimana telah diceritakan di atas, ketika Brahe
meninggal, Kepler menggantikan dia. Sebagai ganti seorang pengamat yang
sangat teliti, sekarang dewan penasihat kekaisaran memiliki orang yang
jenius di bidang matematika.
Tonggak Sejarah di Bidang Optik
Untuk memperoleh manfaat sepenuhnya dari kumpulan pengamatan Brahe
tentang planet, Kepler perlu lebih banyak memahami tentang pembiasan
cahaya. Bagaimana pantulan cahaya dari sebuah planet dibiaskan sewaktu
memasuki atmosfer bumi? Penjelasan Kepler tertuang dalam buku Supplement to Witelo, Expounding the Optical Part of Astronomy
(Suplemen untuk Witelo, Menjabarkan Bagian Optik dari Astronomi), yang
lebih banyak memberikan perincian tentang karya Witelo, Ilmuwan Abad
Pertengahan. Buku Kepler itu adalah tonggak sejarah di bidang optik. Ia adalah orang pertama yang menjelaskan cara kerja mata.
Akan tetapi, bidang utama yang Kepler geluti bukanlah optik,
melainkan astronomi. Para astronom masa awal yakin bahwa langit adalah
bulatan kosong dengan bintnag-bintang yang menempel di bagian dalamnya
seperti berlian yang berkilau. Ptolemaus menganggap bumi sebagai pusat
alam semesta, sedangkan Kopernikus yakin bahwa planet-planet semuanya
mengitari matahari yang tidak bergerak. Brahe memperkirakan bahwa
planet-planet lain berputar mengelilingi matahari, yang selanjutnya
mengorbit bumi. Karena berbeda dengan bumi, semua planet lainnya dalah
benda langit, benda-benda ini dianggap sempurna. Satu-satunya bentuk
gerakan yang dianggap cocok untuk planet-planet itu ialah bentuk
lingkarang sempurna, setiap planet bergerak dengan kecepatan konstan.
Dalam iklim inilah Kepler memulai tugasnya sebagai matematikawan
kekaisaran.
Awal Astronomi Modern
Diperlengkapi dengan tabel-tabel pengamatan gerakan planet yang
disusun oleh Brahe, Kepler mempelajari gerakan kosmis dan menarik
kesimpulan berdasarkan apa yang ia lihat. Selain jenius dalam soal
angka, ia juga mempunyai tekad yang kuat dan rasa ingin tahu yang tak
habis-habisnya. Kesanggupannya yang luar biasa untuk bekerja dibuktikan
oleh ke-7200 perhitungan rumit yang ia rampungkan sewaktu mempelajari
tabel-tabel pengamatan tentang Mars.
Dan, Mars-lah yang pertama-tama menarik perhatian Kepler. Setelah
dengan saksama mempelajari tabel-tabel itu, tersingkaplah bahawa Mars
mengorbit matahari tetapi bukan dalam lingkaran sempurna. Satu-satunya
bentuk orbit yang cocok dengan pengamatan itu ialah bentuk elips
(lonjong) dengan matahari sebagaisalah satu titik fokusnya. Akan tetapi,
Kepler sadar bahwa kunci untuk menyibakkan rahasi langit bukanlah Mars,
melainkan planet Bumi. Menurut Profesor Max Caspar, "Temuan Kepler
memotivasi diauntuk mencoba pendekatan yang jenius". Ia menggunakan
tbael-tabel itu dengan cara yang tidak lazim. Ketimbang menggunakan
tabel-tabel itu untuk menyelidiki Mars, Kepler membayangkan dirinya
sedang berdiri di Mars dan melihat ke Bumi. Ia menghitung kecepatan
gerakan bumi bervariasi dan berbanding terbalik dengan jaraknya
matahari.
Sekarang, Kepler mengerti bahwa matahari bukan sekadar pusat dari
tata surya. Matahari juga berfungsi seperti sebuah magnet, berputar pada
porosnya dan memengaruhi gerakan planet-planet. Caspar menulis, "Ini
adalah konsep yang benar-benar baru yang sejak saat itu memandu dia
dalam risetnya dan menuntunnya ke penemuan hukum-hukumnya". Bagi Kepler,
semua planet adalah benda-benda fisik yang dengan harmonis diaturoleh
serangkaian hukum yang beragam. Apa yang telah ia pelajari dari Mars dan
Bumi pasti berlaku juga atas semua planet. Jadi, ia menyimpulkan bahwa
setiap planet mengitari matahari dalam orbit elips pada kecepatan yang
bervariasi sesuai dengan jaraknya dari matahari.
“ | Kepler diakui sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa—tokoh yang turut menyeret astronomi keluar dari Abad Pertengahan ke Zaman Modern | ” |
Hukum Kepler tentang Gerakan Planet
Pada tahun 1609, Kepler menerbitkan buku New Astronomy
(Astronmi Baru), yang diakui sebagai buku astronomi modern yang pertama
dan salah satu buku terpenting yang pernah ditulis tentang subjek itu.
Mahakarya ini memuat dua hukum Kepler yang pertama tentang gerakan
planet. Hukumnya yang ketiga diterbitkan dalam buku Harmonies of the World
(Keharmonisan Dunia) pada tahun 1619, sewaktu ia tinggal di Linz,
Austria. Tiga hukum ini mendefinisikan dasar-dasar gerakan planet:
bentuk orbit planet yang mengitari matahari, kecepatan gerakan planet,
dan hubungan antara jarak sebuah planet dari matahari dan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran.
Bagaimana reaksi para astronom rekan-rekan Kepler? Mereka tidak
memahami betapa pentingnya hukum Kepler itu. Bahkan ada yang sama sekali
tidak percaya. Mungkin mereka tidak dapat sepenuhnya dipersalahkan.
Kepler telah menyelubungi karyanya dengan suatu prosa Latin yang sulit
dipahami laksana lapisan awan tebal yang menyelubungi Venus yang nyaris
tak tertembus. Tetapi, seraya waktu berlalu, hukum-hukum Kepler akhirnya
diakui. Kira-kira 70 tahun kemudian, Isaac Newton menggunakan karya
Kepler sebagai dasar untuk hukumnya tentang gerakan dan gravitasi.
Dewasa ini, Kepler diakui sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang
masa—tokoh yang turut menyeret astronomi keluar dari Abad Pertengahan ke
zaman modern.
wikipedia
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.