Eropa-Rusia Kerja Sama Jelajahi Mars
Planet Mars |
Astronesia-Amerika Serikat dapat dikatakan menjadi satu-satunya negara yang
mengadakan penelitian di permukaan Mars. Namun bisa prestasi itu akan
segera disamai oleh kerja sama Rusia dan Eropa.
Menteri yang mewakili 20 negara anggota Agensi Antariksa Eropa berkumpul di Napoli, Italia untuk bertemu dengan perwakilan Agensi Antariksa Rusia. Mereka telah menyetujui akan pengadaan misi gabungan penjelajahan tak berawak ke Mars pada 2016 dan 2018. Selain Mars, kerja sama itu akan mencakup misi ke Jupiter dan satelitnya serta Bulan.
Kerja sama antara Rusia dan Eropa ini untuk mengatasi keterbatasan dana yang menghantui berbagai misi antariksa. Dengan bekerja sama maka Rusia dan Eropa mampu menambah efisiensi pengembangan berbagai kendaraan luar angkasa.
Kerja sama ini juga dilandasi oleh mundurnya NASA dari program antariksa yang direncanakan ESA (Agensi Antariksa Eropa). Setelah NASA mundur, maka pejabat ESA mengadakan pembicaraan dengan Roscosmos (Agensi Antariksa Rusia) untuk penggunaan roket Proton milik Rusia untuk pengiriman misi antariksa. Selain masalah transportasi, kerja sama juga menyangkut asistensi teknologi.
Dengan kerja sama ini, Roscosmos juga akan menempatkan instrumen miliknya di kendaraan antariksa milik Eropa. Selain itu, kerja sama juga akan berpengaruh pada data penelitian yang akan dapat diakses oleh kedua belah pihak.
Menteri yang mewakili 20 negara anggota Agensi Antariksa Eropa berkumpul di Napoli, Italia untuk bertemu dengan perwakilan Agensi Antariksa Rusia. Mereka telah menyetujui akan pengadaan misi gabungan penjelajahan tak berawak ke Mars pada 2016 dan 2018. Selain Mars, kerja sama itu akan mencakup misi ke Jupiter dan satelitnya serta Bulan.
Kerja sama antara Rusia dan Eropa ini untuk mengatasi keterbatasan dana yang menghantui berbagai misi antariksa. Dengan bekerja sama maka Rusia dan Eropa mampu menambah efisiensi pengembangan berbagai kendaraan luar angkasa.
Kerja sama ini juga dilandasi oleh mundurnya NASA dari program antariksa yang direncanakan ESA (Agensi Antariksa Eropa). Setelah NASA mundur, maka pejabat ESA mengadakan pembicaraan dengan Roscosmos (Agensi Antariksa Rusia) untuk penggunaan roket Proton milik Rusia untuk pengiriman misi antariksa. Selain masalah transportasi, kerja sama juga menyangkut asistensi teknologi.
Dengan kerja sama ini, Roscosmos juga akan menempatkan instrumen miliknya di kendaraan antariksa milik Eropa. Selain itu, kerja sama juga akan berpengaruh pada data penelitian yang akan dapat diakses oleh kedua belah pihak.
Sumber: Merdeka.com
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.