5 Alasan Kiamat 2012 Hanya Isapan Jempol Belaka
Astronesia-Menjadi topik pembicaraan yang ramai diperbincangkan seputar isu kiamat
yang terjadi di 2012. Menurut keyakinan suku Maya terkait berakhirnya
kalender mereka di 21 Desember 2012, disebut-sebut tanggal ini
merupakan event apocalyptic (kiamat).
Dilansir Ibtimes, (17/12/2012), munculnya rumor berakhirnya dunia tersebut, sebagian kalangan tidak mempercayai, namun sebagian lainnya justru meyakini. Menurut CNN, kalender suku Maya memiliki siklus 5.126 tahun dan beberapa orang percaya peradaban Maya kuno, memiliki pemahaman canggih tentang astronomi.
Kalender Maya dibagi ke dalam bak'tuns, yakni siklus 144.000 hari. Meskipun sebagian orang percaya 21 Desember 2012 merupakan hari "kehancuran", namun sebagian yang lain meyakini bahwa akan ada era, baik secara fisik maupun mental.
Menurut sebuah pernyataan mengenai hari kiamat suku Maya tersebut, tiga ahli suku Maya menyetujui bahwa kalender Maya tidak memprediksi akhir dari Bumi.
1. Tidak ada planet kurcaci yang ditemukan dalam Tata Surya. Sama seperti Pluto, planet kurcaci berada di luar tata Surya. Nibiru atau planet X, yang konon akan menghantam Bumi hanyalah tipuan yang disebarkan melalui Internet.
2. Tidak ada asteroid yang ditemukan di dekat Bumi. Seperti yang diungkap NASA, tidak ada ancaman meteor yang akan menabrak Bumi. NASA secara berkelanjutan akan terus memantau objek-objek asing melalui satelitnya.
3. Badai Matahari memiliki dampak yang minimal terhadap Bumi. Menurut NASA, aktivitas badai Matahari adalah umum dan merupakan siklus reguler atau biasa terjadi dalam puncaknya setiap 11 tahun sekali.
4. Pergeseran kutub adalah normal dan tidak membahayakan Bumi. Polaritas magnetik Bumi berubah beraturan dengan pembalikan magnetik yang terjadi setiap rata-rata 400.000 tahun. Ini tidak akan menimbulkan kerugian bagi kehidupan di Bumi.
5. Kalender Maya hanya sebuah kalender, yang berarti kelahiran kembali. Suku Maya dikenal memiliki kemampuan matematika yang brilian. Mereka tidak hanya memiliki satu kalender. Suku Maya juga mengembangkan beberapa macam kalendar seperti siklus kalender Matahari dan almanak (penanggalan) suci. Bukti baru mengarah pada penemuan fakta bahwa Bumi akan hidup selama 7.000 tahun ke depan.
Dilansir Ibtimes, (17/12/2012), munculnya rumor berakhirnya dunia tersebut, sebagian kalangan tidak mempercayai, namun sebagian lainnya justru meyakini. Menurut CNN, kalender suku Maya memiliki siklus 5.126 tahun dan beberapa orang percaya peradaban Maya kuno, memiliki pemahaman canggih tentang astronomi.
Kalender Maya dibagi ke dalam bak'tuns, yakni siklus 144.000 hari. Meskipun sebagian orang percaya 21 Desember 2012 merupakan hari "kehancuran", namun sebagian yang lain meyakini bahwa akan ada era, baik secara fisik maupun mental.
Menurut sebuah pernyataan mengenai hari kiamat suku Maya tersebut, tiga ahli suku Maya menyetujui bahwa kalender Maya tidak memprediksi akhir dari Bumi.
1. Tidak ada planet kurcaci yang ditemukan dalam Tata Surya. Sama seperti Pluto, planet kurcaci berada di luar tata Surya. Nibiru atau planet X, yang konon akan menghantam Bumi hanyalah tipuan yang disebarkan melalui Internet.
2. Tidak ada asteroid yang ditemukan di dekat Bumi. Seperti yang diungkap NASA, tidak ada ancaman meteor yang akan menabrak Bumi. NASA secara berkelanjutan akan terus memantau objek-objek asing melalui satelitnya.
3. Badai Matahari memiliki dampak yang minimal terhadap Bumi. Menurut NASA, aktivitas badai Matahari adalah umum dan merupakan siklus reguler atau biasa terjadi dalam puncaknya setiap 11 tahun sekali.
4. Pergeseran kutub adalah normal dan tidak membahayakan Bumi. Polaritas magnetik Bumi berubah beraturan dengan pembalikan magnetik yang terjadi setiap rata-rata 400.000 tahun. Ini tidak akan menimbulkan kerugian bagi kehidupan di Bumi.
5. Kalender Maya hanya sebuah kalender, yang berarti kelahiran kembali. Suku Maya dikenal memiliki kemampuan matematika yang brilian. Mereka tidak hanya memiliki satu kalender. Suku Maya juga mengembangkan beberapa macam kalendar seperti siklus kalender Matahari dan almanak (penanggalan) suci. Bukti baru mengarah pada penemuan fakta bahwa Bumi akan hidup selama 7.000 tahun ke depan.
Sumber: Okezone.com
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.