Ditemukan Lubang Hitam Binari X-ray di Luar Galaksi Bima Sakti
Astronesia-Astronom menemukan microquasar di jarak yang terjauh dari galaksi Bima
Sakti untuk pertama kalinya. Microquasar merupakan lubang hitam yang
dikenal sebagai binari X-ray.
Dilansir Redorbit, Kamis (13/12/2012), temuan yang dilaporkan di jurnal Nature mengungkap tentang microquasar yang memberikan petunjuk terkait objek yang ditemukan di sekitar galaksi. Dengan petunjuk tersebut, astronom mendapatkan peluang untuk mempelajari objek luar angkasa tersebut dengan lebih rinci.
Dalam microquasar, yang merupakan lubang hitam dengan massa beberapa kali lipat dari Matahari, mampu menarik materi dari bintang pendamping ke dalam sebuah disk yang berputar cepat. Disk ini mengelilingi lubang hitam yang menjadikannya panas serta memancarkan X-rays (sinar-X).
Tingkat sinar-X dan emisi radio menggantung, di mana ini merupakan interaksi yang rinciannya belum sepenuhnya dipahami. "Ini adalah yang kami pikirkan, mekanisme yang sama, yang bekerja di quasar dalam inti galaksi," tutur Matthew Middleton, peneliti dari University of Durham.
Astronom mempercayai bahwa quasar memainkan peran penting dalam mendistribusikan kembali materi dan energi ketika alam semesta masih sangat muda. Astronom menemukan microquasar pertama kali pada 1994 dan berlanjut pada penemuan beberapa microquasar lainnya, salah satunya terdapat di galaksi Bima Sakti.
Menurut Middleton, adanya hambatan pada pengaburan objek dalam galaksi Bima Sakti, membuat astronom kesulitan untuk mempelajari disk microquasar ini. Namun, dengan temuan microquasar di galaksi tetangga, menandakan astronom yang mampu mendapatkan informasi lebih detail.
Astronom menggunakan obervatorium orbit X-ray XMM-Newton untuk menemukan objek tersebut. Objek tersebut memiliki kode nama XMMU J004243.6+412519.
Dilansir Redorbit, Kamis (13/12/2012), temuan yang dilaporkan di jurnal Nature mengungkap tentang microquasar yang memberikan petunjuk terkait objek yang ditemukan di sekitar galaksi. Dengan petunjuk tersebut, astronom mendapatkan peluang untuk mempelajari objek luar angkasa tersebut dengan lebih rinci.
Dalam microquasar, yang merupakan lubang hitam dengan massa beberapa kali lipat dari Matahari, mampu menarik materi dari bintang pendamping ke dalam sebuah disk yang berputar cepat. Disk ini mengelilingi lubang hitam yang menjadikannya panas serta memancarkan X-rays (sinar-X).
Tingkat sinar-X dan emisi radio menggantung, di mana ini merupakan interaksi yang rinciannya belum sepenuhnya dipahami. "Ini adalah yang kami pikirkan, mekanisme yang sama, yang bekerja di quasar dalam inti galaksi," tutur Matthew Middleton, peneliti dari University of Durham.
Astronom mempercayai bahwa quasar memainkan peran penting dalam mendistribusikan kembali materi dan energi ketika alam semesta masih sangat muda. Astronom menemukan microquasar pertama kali pada 1994 dan berlanjut pada penemuan beberapa microquasar lainnya, salah satunya terdapat di galaksi Bima Sakti.
Menurut Middleton, adanya hambatan pada pengaburan objek dalam galaksi Bima Sakti, membuat astronom kesulitan untuk mempelajari disk microquasar ini. Namun, dengan temuan microquasar di galaksi tetangga, menandakan astronom yang mampu mendapatkan informasi lebih detail.
Astronom menggunakan obervatorium orbit X-ray XMM-Newton untuk menemukan objek tersebut. Objek tersebut memiliki kode nama XMMU J004243.6+412519.
Sumber: Okezone.com
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.