Isu Kiamat 2012 Kian Mencoreng Suku Maya
Kuil Suku Maya |
Astronesia-Antropolog dari University of Houston, Carmina Martinez berpendapat isu
mengenai kiamat 2012 yang dikaitkan dengan kalender suku Maya bisa
mencoreng suku tersebut. Pasalnya, kalender itu hanya menandai akhir dan
awal sebuah era, bukan kiamat.
Dilansir dari International Business Times, Jumat (14/12/2012), Martinez saat ini hidup bersama keturunan suku Maya di Semenanjung Yukatan untuk mendokumentasikan kebudayaan mereka. Menurutnya, kalender yang dibuat suku Maya bukan menandai kiamat.
Tengah malam pada 21 Desmber mendatang bukanlah tanda terjadinya kiamat yang ditandai terbaliknya kutub magnet Bumi, hujan meteor dan berbagai kehancuran lainnya. Hari tersebut hanya akan menjadi hari biasa dan matahari akan terbit lagi keesokan hari.
"Beberapa orang sangat tersinggung pada fakta itu. Mereka mengatakan bahwa hal tersebut merupakan penghinaan pada kebudayaan Maya," ujarnya kepada Fox 26 News.
"Apa yang akan terjadi setelah 21 Desember? Semua orang akan mengatakan bahwa suku Maya salah, suku Maya adalah penipu," imbuh Martinez.
Sementara itu, Director of the Vatican Observatory, Rev Jose Funes berpendapat bahwa skenario kiamat bukan sesuatu yang layak dibicarakan. Dia menuliskan pendapatnya itu dalam harian L'Osservatore Romano.
Suku Maya membuat kalender hitungan panjang mereka untuk menandai sebuah periode yang disebut Baktuns. Mereka mulai menggunakan metode ini pada 3.114 sebelum masehi dan berdasarkan sistem tersebut, Baktun ke-13 akan berakhir pada 21 Desember.
Dilansir dari International Business Times, Jumat (14/12/2012), Martinez saat ini hidup bersama keturunan suku Maya di Semenanjung Yukatan untuk mendokumentasikan kebudayaan mereka. Menurutnya, kalender yang dibuat suku Maya bukan menandai kiamat.
Tengah malam pada 21 Desmber mendatang bukanlah tanda terjadinya kiamat yang ditandai terbaliknya kutub magnet Bumi, hujan meteor dan berbagai kehancuran lainnya. Hari tersebut hanya akan menjadi hari biasa dan matahari akan terbit lagi keesokan hari.
"Beberapa orang sangat tersinggung pada fakta itu. Mereka mengatakan bahwa hal tersebut merupakan penghinaan pada kebudayaan Maya," ujarnya kepada Fox 26 News.
"Apa yang akan terjadi setelah 21 Desember? Semua orang akan mengatakan bahwa suku Maya salah, suku Maya adalah penipu," imbuh Martinez.
Sementara itu, Director of the Vatican Observatory, Rev Jose Funes berpendapat bahwa skenario kiamat bukan sesuatu yang layak dibicarakan. Dia menuliskan pendapatnya itu dalam harian L'Osservatore Romano.
Suku Maya membuat kalender hitungan panjang mereka untuk menandai sebuah periode yang disebut Baktuns. Mereka mulai menggunakan metode ini pada 3.114 sebelum masehi dan berdasarkan sistem tersebut, Baktun ke-13 akan berakhir pada 21 Desember.
Sumber: Okezone.com
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.