Ilmuwan Ungkap Misteri Atmosfer Venus
Astronesia-Observasi dari satelit National Aeronautics and Space Administration
(NASA) Pioneer Venus yang pernah mengamati Venus di 1978, mengungkap
misteri mengenai atmosfer planet tetangga Bumi tersebut. NASA menemukan
bahwa Venus memiliki ionosphere yang terbagi menjadi dua jenis.
Jenis pertama, Ionosphere di Venus memiliki magnet dengan medan magnet horizontal berskala besar. Sementara jenis kedua, mengungkap bahwa ionosphere Venus tidak memiliki magnet dengan tidak adanya medan magnet berskala besar.
Dilansir Spacedaily, Kamis (27/12/2012), Kendati tidak memilik magnet, ionosphere jenis kedua ini memiliki sejumlah struktur magnetik tipis berskala kecil yang dikenal sebagai flux ropes. Ionosphere Venus telah diamati dalam kondisi tak bermagnet, namun tekanan angin kencang matahari mampu menggeser pengamatan ke kondisi yang bermagnet.
Kini, ilmuwan menggunakan observasi medan magnetik yang dibuat di 2008 dan 2009 dari Venus Express European Space Agency (ESA). Ilmuwan menemukan kondisi bermagnet dengan flux ropes raksasa.
Flux ropes raksasa ini membentuk medan magnetik kuat dengan diameter ratusan kilometer. Flux ropes raksasa ini jauh lebih besar dan memiliki medan magnet kuat ketimbang flux ropes yang terlihat dalam keadaan tak bermagnet.
Wikipedia menerangkan, Venus merupakan planet terdekat Bumi yang mengorbit Matahari selama 224,7 hari. Planet ini memiliki radius 6.052 kilometer dan diameter 12.104 kilometer.
Atmosfer Venus mengandung 97 persen karbondioksida, nitrogen 3 persen. Dengan kondisi atmosfer tersebut, ilmuwan mengatakan bahwa kemungkinan adanya kehidupan di planet tersebut sangat kecil.
Kandungan atmosfernya yang sebagain besar terdiri dari CO2, menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Suhu permukaannya maksimal 464 derajat celcius.
Jenis pertama, Ionosphere di Venus memiliki magnet dengan medan magnet horizontal berskala besar. Sementara jenis kedua, mengungkap bahwa ionosphere Venus tidak memiliki magnet dengan tidak adanya medan magnet berskala besar.
Dilansir Spacedaily, Kamis (27/12/2012), Kendati tidak memilik magnet, ionosphere jenis kedua ini memiliki sejumlah struktur magnetik tipis berskala kecil yang dikenal sebagai flux ropes. Ionosphere Venus telah diamati dalam kondisi tak bermagnet, namun tekanan angin kencang matahari mampu menggeser pengamatan ke kondisi yang bermagnet.
Kini, ilmuwan menggunakan observasi medan magnetik yang dibuat di 2008 dan 2009 dari Venus Express European Space Agency (ESA). Ilmuwan menemukan kondisi bermagnet dengan flux ropes raksasa.
Flux ropes raksasa ini membentuk medan magnetik kuat dengan diameter ratusan kilometer. Flux ropes raksasa ini jauh lebih besar dan memiliki medan magnet kuat ketimbang flux ropes yang terlihat dalam keadaan tak bermagnet.
Wikipedia menerangkan, Venus merupakan planet terdekat Bumi yang mengorbit Matahari selama 224,7 hari. Planet ini memiliki radius 6.052 kilometer dan diameter 12.104 kilometer.
Atmosfer Venus mengandung 97 persen karbondioksida, nitrogen 3 persen. Dengan kondisi atmosfer tersebut, ilmuwan mengatakan bahwa kemungkinan adanya kehidupan di planet tersebut sangat kecil.
Kandungan atmosfernya yang sebagain besar terdiri dari CO2, menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Suhu permukaannya maksimal 464 derajat celcius.
Sumber: Okezone.com
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.