Pesawat Ruang Angkasa Voyager I Memasuki Dunia Baru Di Tepi Tata Surya
Ilustrasi menunjukkan pesawat voyager menjelajahi wilayah baru dalam tata surya kita yang disebut "jalan raya magnet." |
Astronesia-Pesawat ruang angkasa NASA Voyager 1 telah menemukan lapisan baru dari sistem surya yang para ilmuwan tidak tahu ada di sana, dan peneliti mengumumkannya pada tanggal 3 Desember.Voyager 1 dan kembarannya Voyager 2 telah bepergian di luar angkasa sejak tahun 1977, dan menjadi benda benda buatan manusia yang paling jauh dari bumi.
Para ilmuwan belum yakin kapan tepatnya voyager akan meninggalkan tata surya,dan sekarang mungkin pesawat voyager berada di wilayah terluar dari tata surya yang di definisikan oleh tingkat heliosphere,gelembung besar yang berisi partikel bermuatan matahari puff keluar di sekitar wilayah itu.Voyager 1, khususnya, telah memasuki wilayah baru dari heliosphere yang para ilmuwan sebut sebuah "jalan raya magnetik," yang memungkinkan partikel bermuatan dari dalam heliosphere mengalir ke luar, dan partikel dari galaksi luar untuk masuk.
"Kami percaya ini mungkin lapisan yang terakhir antara tata surya dan ruang antar bintang," kata Edward Stone, ilmuwan proyek Voyager berbasis di California Institute of Technology, di Pasadena, California, saat teleconference dengan wartawan."Daerah ini tidak diantisipasi, tidak diprediksi." tambahnya.
Oleh karena itu, katanya, sulit untuk memprediksi berapa lama Voyager akan meninggalkan tata surya.
"Kami tidak tahu persis berapa lama waktu yang dibutuhkan," kata Stone. "Ini mungkin memakan waktu dua bulan,atau mungkin diperlukan waktu dua tahun lagi untuk voyager benar-benar meninggalkan sistem tata surya."
Voyager I sebagai pesawat ruang angkasa yang posisinya berada paling jauh mendeteksi partikel energi yang besar yang diperkirakan berasal dari luar tata surya di bandingkan partikel energi lemah yang di duga berasal dari matahari.
Pesawat ruang angkasa NASA Voyager akan terus bepergian ke luar angkasa,bahkan setelah mereka telah meninggalkan lingkungan matahari.Namun setidaknya butuh waktu 40.000 tahun buat Voyager untuk sampai di bintang lain. Kata Stone.
Tapi pada saat itu Voyager sudah kehabisan tenaga untuk mengoperasikan instrumen ilmiah sehingga dia tidak bisa mengirimkan data lagi ke bumi.
"Kami akan memiliki kekuatan yang cukup untuk semua instrumen hingga tahun 2020, pada saat itu kita akan harus mematikan instrumen pertama kami," kata Stone. Pada tahun 2025 instrumen terakhir juga harus dimatikan.
Jadi kita tunggu saja kejutan-kejutan yang di temukan Voyager.
Sumber: Space.com
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.