Jejak Curiosity Menghasilkan Kode Morse
 |
| Jejak Curiosity yang ditinggalkan di permukaan Mars usai uji kemudi pada rabu (22/8/2012). |
Astronesia-Robot Curiosity sukses menjalankan uji kemudi pertama yang dikendalikan
Jet Propulsion Laboratory (JPL) Badan Penerbangan dan Antariksa NASA,
Rabu (22/8/2012). Robot ini meninggalkan jejak unik usai uji kemudi.
Jejak roda Curiosity tidak hanya dalam bentuk jejak roda biasa. Jejak itu juga berupa tulisan "JPL" dalam bentuk kode morse. Jejak berupa kode morse berpola titik - garis - garis - garis, titik - garis - garis - titik, titik - garis - titik - titik (".--- .--. .-..").
Bagi para insinyur di JPL, jejak itu berfungsi sebagai visual odometry. Jejak memungkinkan penentuan posisi dan arah robot Curiosity sekaligus jarak yang ditempuh. Teknik visual odometry sebenarnya juga telah dipakai dalam robotika.
"Kami sengaja membuat lubang para roda untuk meninggalkan jejak unik di Mars. Jadi ketika berada di gurun pasir dimana tak banyak batuan, kita bisa menggunakan jejak itu untuk melakukan visual odometry," kata Matthew Heverly, salah satu ilmuwan di JPL yang menangani misi Curiosity.
Dalam uji kemudi, Curiosity bergerak ke depan dari posisi semula sejauh 4,5 meter kemudian belok ke kanan dan kembali lagi sekitar 2,5 meter. Posisi akhir Curiosity tegak lusrus dengan posisi saat robot ini mendarat di kawah Gale, 5 Agustus 2012 lalu.
"Anda bisa melihat bagaimana kami menggerakkan ke depan, lalu anda bisa melihat lingkaran kasar dimana robot melakukan manuver putaran. Jadi robot ini menggerakkan rodanya lalu berputar 120 derajat, berputar bersumbu pada titik di lingkaran itu lalu kembali," papar Heverly seperti dikutip Space, Rabu kemarin.
Curiosity sukses menjalani uji kemudi setelah sebelumnya juga menjalani pengecekan instrumen. Uji kemudi ini adalah salah satu tes yang dilakukan untuk mempersiapkan Curiosity menjalankan misinya, salah satunya meneliti apakah Mars layak menjadi habitat hidup mikroba.
Jejak roda Curiosity tidak hanya dalam bentuk jejak roda biasa. Jejak itu juga berupa tulisan "JPL" dalam bentuk kode morse. Jejak berupa kode morse berpola titik - garis - garis - garis, titik - garis - garis - titik, titik - garis - titik - titik (".--- .--. .-..").
Bagi para insinyur di JPL, jejak itu berfungsi sebagai visual odometry. Jejak memungkinkan penentuan posisi dan arah robot Curiosity sekaligus jarak yang ditempuh. Teknik visual odometry sebenarnya juga telah dipakai dalam robotika.
"Kami sengaja membuat lubang para roda untuk meninggalkan jejak unik di Mars. Jadi ketika berada di gurun pasir dimana tak banyak batuan, kita bisa menggunakan jejak itu untuk melakukan visual odometry," kata Matthew Heverly, salah satu ilmuwan di JPL yang menangani misi Curiosity.
Dalam uji kemudi, Curiosity bergerak ke depan dari posisi semula sejauh 4,5 meter kemudian belok ke kanan dan kembali lagi sekitar 2,5 meter. Posisi akhir Curiosity tegak lusrus dengan posisi saat robot ini mendarat di kawah Gale, 5 Agustus 2012 lalu.
"Anda bisa melihat bagaimana kami menggerakkan ke depan, lalu anda bisa melihat lingkaran kasar dimana robot melakukan manuver putaran. Jadi robot ini menggerakkan rodanya lalu berputar 120 derajat, berputar bersumbu pada titik di lingkaran itu lalu kembali," papar Heverly seperti dikutip Space, Rabu kemarin.
Curiosity sukses menjalani uji kemudi setelah sebelumnya juga menjalani pengecekan instrumen. Uji kemudi ini adalah salah satu tes yang dilakukan untuk mempersiapkan Curiosity menjalankan misinya, salah satunya meneliti apakah Mars layak menjadi habitat hidup mikroba.
Sumber : Kompas.com
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.