Rekam Jejak Monyet Menjelajah Antariksa
Astronesia-Pihak Iran mengumumkan kesuksesan meluncurkan monyet ke luar angkasa,
Senin (28/1). Pengiriman spesies ini bukanlah yang pertama bagi Iran.
Menengok ke belakang, Negeri Para Shah ini sudah beberapa kali
mengirimkan makhluk hidup selain manusia ke antariksa.
Namun, negara pertama yang mengirim monyet menuju antariksa adalah
Amerika Serikat pada Juni 1948. Saat itu, AS mengirim monyet bernama
"Albert" yang hanya mencapai ketinggian 63 kilometer menggunakan roket
V2. Sayangnya dalam penerbangan, Albert mati karena sesak nafas.
Monyet berikutnya dinamai "Albert II" akhirnya berhasil sampai ke
antariksa dengan ketinggian 134 kilometer pada Juni 1949. Albert II
berhasil melewati proses peluncuran tapi akhirnya tewas karena
parasutnya rusak. Ini menyebabkan kapsul Albert II terbanting dengan
keras saat menyentuh permukaan Bumi.
Berikutnya, Albert III dan IV juga tewas dalam misi tahun 1949.
Albert V kembali menjadi korban rusaknya parasut pada 1951. Sedangkan
Albert VI atau dikenal sebagai "Yorick" berhasil bertahan hidup pada
misi 1951. Tapi ia hanya mencapai ketinggian 72 kilometer, jauh di bawah
hasil yang diinginkan yaitu 100 kilometer. Malangnya, Yorick tewas
beberapa jam pasca mendarat di permukaan Bumi.
Monyet rhesus (Macaca mulatta) (thinkstockphoto) |
Hasil memuaskan baru tercatat pada Mei 1959. Saat itu, dua monyet
bernama Able dan Baker mencapai ketinggian 483 kilometer menggunakan
roket Jupiter. Beberapa tahun berikutnya, AS mulai menggunakan primata
yang lebih besar yang mendekati kekerabatan manusia.
Untuk itulah diluncurkan simpanse pertama bernama Ham pada 31 Januari
1961. Selama durasi penerbangan 16,5 menit, Ham mencapai ketinggian 253
kilometer dan tiba dengan selamat.
Kesuksesan Ham menjadi kunci bagi astronaut Alan Shepard menuju luar
angkasa pada 5 Mei 1961. Ia menjadi orang AS pertama dan manusia kedua
setelah Yuri Gagarin yang berhasil mencapai antariksa.
Beberapa bulan
berselang, tepatnya pada 29 November 1961, simpanse lain bernama Enos
diorbitkan.
Setelah diketahui bahwa manusia mampu selamat di alam luar angkasa,
monyet dan simpanse tidak lagi diterbangkan ke sana. Pihak AS kini lebih
memilih makhluk hidup lain yang lebih kecil seperti tikus dan serangga
untuk percobaan antariksa. Mengingat mereka lebih mudah untuk dirawat
dan tidak memakan banyak tempat.
Sumber : National geographic
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
3 komentar
Tambah komentarhempt, ternyata hewan tidak seperti manusia dia lebih lemah, buktinya banyak yg mati...
btw, baca artikel ini keinget film "the planet of apes" keren mas ^_^
hehehe,, iya gan. filmnya seru jg
tp trakhir wktu plang ke bumi,,dy ke bumi monyet lg. hehehe
hehe, sebetulnya aku gak paham film-nya mas bro, wkwk...
tapi seru bgd.
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.