Astronom Memperjelas Batas Antara Bintang Gagal Dan Bintang Sesungguhnya
Ilustrasi bintang katai merah yang dikelilingi oleh tiga planet. Bintang tersebut redup dan lebih kecil dari bintang kuning seperti Matahari kita. |
Semua bintang setidaknya memiliki 8,7% dari lebar Matahari kita dan kecerahan setidaknya memiliki kecerahan rata-rata tidak kurang dari 0,00125% dari Matahari,kata para peneliti.Mereka lebih lanjut menghitung bahwa semua bintang cenderung memiliki suhu permukaan setidaknya 3.140 derajat Fahrenheit (1.727 derajat Celsius).
"Di situlah kehidupan bintang terkecil," kata Todd Henry dari Georgia State University dalam pertemuan 222nd American Astronomical Society di Indianapolis.
Tepat di atas batas ini terletak katai merah, yang mencapai sekitar 75 persen dari galaksi Bima Sakti, ia menambahkan.Dan dibawahnya adalah katai coklat, benda aneh yang lebih besar dari planet tapi terlalu kecil untuk menyalakan reaksi fusi nuklir yang merupakan kekuatan Bintang.
Henry memimpin proyek yang disebut Research Consortium on Nearby Stars (RECONS),yang dibentuk pada tahun 1994. Sejak tahun 1999, recons telah menggunakan Cerro Tololo Inter-American Observatory (CTIO) di Chili untuk berburu dan mengkarakterisasi bintang katai merah dan coklat terdekat.
Dalam studi baru, Henry dan rekan-rekannya memetakan ukuran dan berbagai karakteristik lain dari ratusan bintang dan substellar menggunakan pengamatan CTIO dan yang dibantu oleh beberapa instrumen lainnya: Chile's Southern Astrophysical Research telescope, NASA's WISE space telescope and the Two Micron All-Sky Survey (yang digunakan CTIO dan teleskop di Arizona).
Mempelajari bintang kerdil merah terdekat lebih dari sekedar latihan akademis, Henry menekankan, bahwa bintang-bintang adalah kesempatan terbaik untuk menemukan kehidupan di luar tata surya kita.
Studi-studi lain telah menyoroti potensi menarik pendukung kehidupan di kerdil merah.Awal tahun ini, misalnya, sebuah tim peneliti terpisah menyimpulkan bahwa 6 persen dari 75 milyar atau lebih bintang kerdil merah di Bimasakti kemungkinan menjadi planet seukuran Bumi yang berpotensi bisa menopang kehidupan.
Sumber : Space.com
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.