Fakta Terbaru Gelombang Kejut Meteor Rusia Dua Kali Mengelilingi Dunia


Astronesia-Meteor Chelyabinsk yang merintis jejak di pagi hari di langit Rusia pada bulan Februari lalu meninggalkan dampak yang mengejutkan bukan hanya di pegunungan Ural melainkan diseluruh dunia.

Dilansir dari redorbit,sebuah laporan baru yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters menyatakan bahwa gelombang kejut dari ledakan meteorit pada pagi hari tanggal 15 Februari 2013 itu bepergian melintas di seluruh dunia - tidak hanya sekali, tapi dua kali.

Para ilmuwan, yang dipimpin oleh Alexis Le Pichon dari Komisi Energi Atom Prancis, menemukan bahwa getaran yang dihasilkan oleh ledakan obyek 10.000 ton itu tercatat pada 20 stasiun pemantauan infrasonik di seluruh dunia.Para ilmuwan mengatakan ini pertama kalinya stasiun ini merasakan gelombang kejut itu.Sasiun ini dirancang untuk mendeteksi pengujian senjata nuklir,"dan dia mendeteksi gelombang kejut meteor Rusia  yang melakukan perjalanan dua kali putaran dunia"

Data ini didapat dari jaringan International Monitoring System (IMS) yang dioperasikan oleh Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization (CTBTO). Sementara stasiun IMS dirancang untuk mendeteksi gelombang ultra-low frequency acoustic dari ledakan nuklir,mereka juga mampu menangkap ledakan dari sumber lain - dalam hal ini, ledakan dari meteor Chelyabinsk.

Pichon dan rekannya menulis bahwa energi ledakan meteor itu setara dengan 507.000 ton TNT.Sebaliknya, kekuatan bom Hiroshima yang dijatuhkan selama Perang Dunia II hanya sekitar 17.500 ton TNT.Meteor saingannya yang meledak pada tahun 1908,tragedi Tunguska yang meledak di Siberia, menghancurkan puluhan juta pohon yang radiusnya hampir 1.200 mil persegi.




Para peneliti percaya meteorit Tunguska disebabkan oleh sebuah meteorit yang kaya besi.Meteor ini meledak dengan kekuatan setara dengan 3-5,5 megaton (juta ton) TNT, ratusan kali lebih kuat daripada ledakan Hiroshima dan sepuluh kali lebih kuat dari meteorit Chelyabinsk.

Para peneliti, dipimpin oleh Victor Kvasnystya dari National Academy of Sciences Ukraina, mempelajari sampel mikroskopis puing-puing mineral dari zona hantaman meteor Tunguska yang terjebak dalam tanah gambut dan dikumpulkan selama tahun 1970-an dan 80-an.

Lihat foto meteor rusia disini

Pencitraan resolusi tinggi dan spektroskopi mengungkapkan adanya mineral karbon seperti berlian, Lonsdaleite dan grafit.Lonsdaleite biasanya ditemukan dalam bahan kaya karbon yang terkena gelombang kejut dan biasanya terbentuk selama tumbukan meteorit, kata para peneliti.

Lonsdaleite ini juga berisi fragmen inklusi kecil sulfida besi dan paduan besi-nikel, serta troilite dan taenite, semua umumnya ditemukan dalam sampel meteorit.

Temuan pada peristiwa tunguska ini dikaitkan dengan komet Encke, yang bertanggung jawab menciptakan hujan meteor Beta Taurids.Hujan meteor Beta Taurids menghujani atmosfer bumi pada akhir Juni dan Juli, sekitar waktu yang sama ketika peristiwa Tunguska terjadi.

Adapun meteor Chelyabinsk, National Science Foundation melaporkan pada Maret bahwa jaringan stasiun seismograf mencatat gelombang ledakannya saat melintasi Amerika Serikat.Stasiun ini digunakan untuk mendeteksi gempa bumi, yang juga cukup sensitif untuk mengambil dan merekam gelombang kejut ledakan meteor.

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

1 komentar:

Tambah komentar

Serem ya mas ..

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.