Sisa Supernova Memiliki Suhu Lebih Rendah Dari Perkiraan
Citra sisa supernova 1987A oleh teleskop Hubble.Sisa ini masih terus berkembang dengan kecepatan 2.200 km per detik. cincin disekitarnya ini diyakini terbentuk sebelum ledakan. |
Astronesia-Sebuah tim astronom internasional mendeteksi suhu yang cukup rendah dalam sisa-sisa supernova 1987A, membantu menjelaskan misteri mengapa ruang angkasa dipenuhi dengan butir debu dan molekul.
Tim ini menggunakan Herschel Space Observatory and Atacama Millimeter and Submillimeter Array (ALMA) sisa supernova.Mereka berhasil menemukan waduk besar molekul dan debu yang tiba-tiba mendingin.
"Ledakan kuat ini kita lihat pada tahun 1987,sebagian besar elemennya di buat oleh bintang dalam bentuk plasma yang sangat panas.Kini gas tersebut telah di dinginkan antara suhu (-418 sampai -274 derajat Fahrenheit).Itu sangat dingin dibandingkan dengan permukaan es Pluto di tepi tata surya kita, "kata Dr Mikako Matsuura, yang mempresentasikan temuan pada Pertemuan Astronomi Nasional di St Andrews."Gas telah membentuk molekul dan bahkan beberapa telah terkondensasi menjadi butiran-butiran debu.Supernova kini telah menjadi freezer super! ".
Pengamatan tim ini menunjukkan supernova menghasilkan debu dan bahan padat lainnya sama dengan sekitar 250.000 kali massa Bumi, atau tiga perempat dari massa Matahari.Para ilmuwan percaya sisa-sisa supernova mengandung energi gas atom yang besar,tapi pengamatan baru ini menunjukkan hal itu tidak terjadi.
Penemuan massa debu dalam jumlah besar ini dapat membantu para ilmuwan memahami bagaimana supernova perlahan-lahan menyebar dan mengisi galaksi dengan gas, debu dan partikel kecil berbatu.
"Kami terkejut dengan jumlah debu dan molekul gas di waduk yang dibuat oleh supernova 1987A.ALMA dan observasi Herschel menunjukkan bahwa waduk tersebut mengandung molekul karbon monoksida setara sepersepuluh dari massa Matahari.Herschel menunjukkan bahwa massa debu tersebut bahkan lebih besar, sekitar setengah dari massa matahari!! "kata Dr Matsuura dari Universitas College London.
Dia mengatakan para astronom tidak banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar supernova.Peristiwa ini bisa sangat langka dan mayoritas dari mereka terletak di galaksi yang sangat jauh.
"Bahkan dengan supernova yang relatif dekat seperti 1987A sangat sulit untuk diamati,meskipun mereka sangat cerah pada saat ledakan, cahaya dari mereka memudar sangat cepat sehingga sangat sulit untuk mengamati mereka untuk beberapa tahun setelah ledakan," kata Dr . Matsuura."Carl Sagan pernah berkata bahwa: 'Kita semua terbuat dari materi-bintang'.Hasil ini akan membantu kita memahami bagaimana materi tersebut sampai kepada kita! ".
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.