Ilmuwan Amati Aliran Magnetik Matahari
Astronesia-Badan antariksa Amerika Serikat, NASA, mempelajari aliran magnet matahari. Menggunakan Solar Dynamics Observatory (SDO), NASA membantu ilmuwan untuk mengungkap lebih detail informasi mengenai bagian dalam matahari.
Dilansir Redorbit, Kamis (29/8/2013), SDO merupakan instrumen yang digunakan untuk meneliti, yang disebut juga dengan nama Helioseismic and Magnetic Imager (HMI). Instrumen ini memungkinkan ilmuwan untuk mengobservasi sistem sirkulasi dua tingkat dalam matahari.
Dengan memahami sistem sirkulasi tersebut, bisa membantu ilmuwan untuk mengetahui kutub magnet matahari beberapa bulan ke depan. Matahari penuh aktivitas, mulai dari noda gelap yang disebut bintik matahari yang kuat, serta ledakan yang disebut coronal mass ejetions (CME).
Aktivitas matahari tersebut didukung oleh arus magnetik yang selalu berubah di dalam matahari, yang dikenal dengan nama dinamo. Sistem sirkulasi tersebut konon berganti setiap 11 tahun sekali, dengan kutub magnet utara dan selatan saling bertukar posisi.
"Selama beberapa dekade manusia mengetahui bahwa siklus solar bergantung pada aliran atau material 'poleward', yang merubah medan magnet dari satu siklus ke siklus berikutnya. Kami memetakan apa yang kami yakini sebagai pola aliran di 1990, tetapi hasilnya tidak cukup masuk akal," tutur Philip Scherrer, peneliti utama HMI di Stanford University, California.
Tekni yang digunakan pada 1990 disebut helioseismology, memamanfaatkan fakta bahwa gelombang matahari bergerak bolak-balik. Matahari juga kabarnya berosilasi selama periode lima menit.
Ilmuwan bisa memonitor adanya osilasi yang terlihat di permukaan matahari untuk memahami materia melalui perjalanan gelombang. Observasi ini membantu menunjukkan ilmuwan bagaimana material dalam matahari berputar dari timur ke barat.
Sumber : Okezone
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.