Proses Terjadinya Awan Berbentuk Gelombang Tsunami
Awan tsunami yang terlihat diatas Michigan |
Astronesia-Foto awan yang luar biasa berhasil diabadikan oleh Gary Brink (1/800, ƒ / 9, ISO 200, 135 mm) pada tanggal 29 Mei 2011, di Taman Holland di Michigan, Amerika Serikat.Awan ini membentuk diatas lepas pantai danau Michigan.
Gary Brink menjelaskan "Saya pergi ke taman kota pada hari minggu dan menyaksikan formasi awan yang indah di cakrawala. Tidak lama setelah ini,awan besar gelap datang sangat cepat dan menyelimuti awan ini.Kita tidak pernah tahu yang akan kita dapatkan dan kadang-kadang hal tersebut hilang dalam sekejap mata",tambahnya.
Para pakar mengatakan awan ini adalah contoh “gelombang Kelvin-Helmholtz.” Entah di langit atau di samudera, jenis turbulensi itu selalu terbentuk ketika lapisan atau cairan yang bergerak cepat meluncur di atas lapisan tebal yang bergerak lebih lambat sehingga menyeret permukaannya.
Awan tsunami terlihat di Alabama |
Gelombang air, misalnya, terbentuk ketika lapisan fluida di atasnya (udara) bergerak lebih cepat daripada lapisan fluida di bawahnya (air). Ketika perbedaan antara kecepatan angin dan air meningkat ke titik tertentu, gelombang pecah, membentuk seperti cabit yang condong ke depan. Bentuk itulah yang disebut sebagai bentuk gelombang Kelvin-Helmholtz.
Menurut Chris Walcek, ahli meteorologi di Atmospheric Sciences Research Center di State University of New York di Albany, angin yang bergerak cepat di langit dapat menyeret puncak awan tebal yang bergerak lambat di bawahnya dengan cara yang sama.
Umumnya, perbedaan kecepatan angin dan temperatur antara dua lapisan atmosfer ini begitu kecil sehingga udara yang bergerak cepat ini meluncur dengan lancar di atas udara yang bergerak lambat,” kata Walcek. Ada kalanya, perbedaannya begitu ekstrem. Jika perbedaan kecepatan angin terlalu besar, antarmuka antara kedua lapisan itu pecah menjadi turbulensi acak.
Gelombang Kelvin-Helmholtz terbentuk ketika perbedaan kecepatan angin dan temperatur di kedua lapisan menyentuh titik yang tepat. “Foto ini menunjukkan udara di antara dua lapisan atmosfer ini amat mendekati ambang batas turbulensi dan bercampur untuk menggabungkan kedua lapisan itu menjadi satu,” ujarnya.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
1 komentar:
Tambah komentarTHANKS INFONYA,...
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.