Teleskop Hubble Berhasil Menemukan Sumber Aliran Magellan
 |
| Gambar ini menunjukkan aliran Awan Magellan yang berwarna pink |
Astronesia-Selama beberapa dekade, para ilmuwan bingung menjelaskan sumber Magellan Stream, yakni pita gas panjang yang ditemukan pada awal tahun 1970 yang membentang hampir setengah di sekitar Bima Sakti.
 |
| Gambar ini menunjukkan peta dari aliran Awan Magellan yang dihasilkan dari survey Leiden-Argentina-Bonn (LAB) |
Tapi dengan data baru dari teleskop Hubble,para astronom berhasil memecahkan misteri ini.Pengamatan ini menunjukkan bahwa aliran tersebut tidak membentuk sekaligus melainkan pita material yang dilepaskan pada waktu yang berbeda dari Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil, dua galaksi satelit yang melayang-layang di sekitar Bima Sakti yang berjarak kurang dari 200.000 tahun cahaya.
 |
| Gambar-gambar ini menunjukkan aliran pita gas yang dikenal sebagai Aliran Magellan |
Sekitar 2 milyar tahun yang lalu material ini ditarik dari Awan Magellan Kecil,menciptakan bagian dari filamen yang mengandung gas,sementara aliran kedua yang lebih baru berasal dari Awan Magellan besar.
Tim tersebut menetapkan sumber pita dengan mengukur kelimpahan elemen berat di enam lokasi berbeda di sepanjang Aliran Magellan menggunakan Hubble Cosmic Origins Spectrograph, menurut pernyataan dari NASA.(Para ilmuwan dapat mendeteksi tesis elemen berat yang jauh dengan cara melihat objek tersebut menyerap sinar ultraviolet.)
Rendahnya tingkat oksigen dan sulfur ditemukan di sebagian besar aliran sesuai susunan kimiawi dari Awan Magellan Kecil, kata para peneliti.Tetapi mereka juga menemukan jumlah sulfur yang mengejutkan di bagian aliran yang lebih dekat ke Awan Magellan.
Dengan mempelajari aliran ini, peneliti bisa mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana galaksi yang lebih besar mempengaruhi galaksi satelit mereka di sekitarnya.
Temuan ini diterbitkan pada tanggal 1 Agustus di Astrophysical Journal.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.