Wahana Deep Impact Dinyatakan Mati Di Ruang Angkasa
Ilustrasi wahana Deep Impact |
Astronesia-Wahana Deep Impact adalah wahana pemburu komet NASA yang terakhir.
Lembaga antariksa tersebut mengatakan secara resmi bahwa wahana ini sudah mati pada hari Jumat (20 Sep 2013),enam minggu setelah komunikasi terakhir dari probe ini.
"Deep Impact adalah wahana yang fantastis,pesawat ruang angkasa jangka panjang ini telah menghasilkan data yang lebih banyak dari yang kita telah direncanakan," kata peneliti utama Deep Impact,Mike A'Hearn, dari University of Maryland, mengatakan dalam sebuah pernyataan. "Hal ini telah merevolusi pemahaman kita tentang komet dan aktivitas mereka."
Deep Impact diluncurkan pada bulan Januari 2005 pada misi untuk bertemu dengan komet Tempel 1.Pada Juli tahun itu, pesawat ruang angkasa ini menjatuhkan proyektil pada komet tersebut yang memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari komposisi tubuh dingin itu.
Deep Impact kemudian terbang mendekati Komet Hartley 2 pada November 2010, sebagai bagian dari misi yang diperpanjang yang disebut EPOXI (Extrasolar Planet Observation and Characterization" and "Deep Impact Extended Investigation).
Wahana ini juga mengamati komet Garradd dari jauh pada Bulan Februari-April 2012 yang kemudian menjepret foto pertama dari Komet ISON pada bulan Januari tahun ini.Selain itu, Deep Impact menangkap gambar Bumi, Mars dan bulan dan mempelajari enam bintang terpisah untuk mengkonfirmasi gerakan planet-planet yang mengorbit mereka, kata para pejabat NASA.
Selama operasionalnya,wahana ini mengambil sekitar 500.000 gambar dan bepergian 4,7 miliar mil (7,58 miliar kilometer) di kedalaman antariksa.
Pengontrol misi terakhir mendengar kabar dari Deep Impact pada 8 Agustus tahun ini, dan upaya berulang untuk mengaktifkan kembali sistem onboard tidak berhasil.Penyebab pasti dari masalah tetap tidak diketahui, tetapi tim menduga bahwa terjadi masalah dengan komputer yang disebabkan Deep Impact kehilangan kontrol orientasi dalam ruang angkasa.
Akibatnya, probe kemungkinan mengalami kesulitan memposisikan antena radio dan array surya, membuat kedua komunikasi dan pembangkit listrik sulit mengirimkan sinyal.Tanpa kekuatan yang cukup, baterai Deep Impact dan sistem propulsi mungkin telah dibekukan di kedalaman dingin ruang angkasa, kata para pejabat NASA.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.