Kepler 69C Lebih Mirip "Super Venus" Dari Pada "Super Earth"
Ilustrasi dari Super Venus di sebelah kiri, dan Super Earth di sebelah kanan. |
Astronesia-Sebuah planet asing yang mendapat julukan "Super Earth" oleh ilmuwan kemungkinan sangat jauh dari kondisi layak huni.Pengukuran baru yang disebut Kepler 69C lebih dari sebuah "Super Venus" dari pada "Super Bumi" yang kemungkinan tidak layak huni.
Perubahan status planet merupakan perjuangan besar untuk menetapkan zona habitasi bintang.Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan menentukan bahwa jarak antara planet dan jenis bintangnya salah satu yang mengisyaratkan kenmungkinan adanya air cair dipermukaannya yang bisa mengindikasikan adanya kehidupan.Faktor-faktor lain termasuk atmosfer planet dan bahkan bagaimana bintang berperilaku.
"Ada banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang habitasi," kata astrofisikawan Lucianne Walkowicz, anggota tim sains Kepler di Princeton University, dalam sebuah pernyataan.
"Jika planet akan terserang radiasi sepanjang waktu oleh lidah api dari bintang induknya,maka permukaannya akan sangat tidak menyenangkan untuk tempat kehidupan.Tapi di sisi lain, jika ada air cair di sekitarnya, itu akan membuat perisai yang benar-benar baik dari energi tinggi radiasi, jadi mungkin kehidupan bisa berkembang di lautan. "
Kepler-69c yang ditemukan oleh wahana pemburu planet teleskop luar angkasa Kepler yang penemuannya diumumkan pada bulan April mengatakan bahwa planet ini berukuran 1,7 kali diameter Bumi dan berada pada zona layak huni dalam orbit bintang yang mirip matahari kita."Jika melihat lebih dekat pada zat kimia planet,planet ini sebenarnya berada di luar tepi zona habitasi.
"Sebagai contoh, molekul di atmosfer sebuah planet akan menyerap sejumlah energi dari cahaya dan memancarkannya kembali",kata NASA.Seberapa banyak energi ini yang terjebak dapat membedakan apakah planet itu terdiri dari dunia air atau dunia vulkanik.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.