NASA Menemukan Material Plastik Di Titan
Titan Bulan Saturnus |
Astronesia-Gara-gara modem habis kuotanya jadi update infonya tertunda sob... hehehe. ok langsung saja
Ilmuwan kabarnya menemukan material plastik di luar angkasa, tepatnya di sekitar bulan Titan milik Saturnus.
Merupakan 'propylene', material ini dianggap aneh karena bahan kimia
ini umumnya digunakan di Bumi untuk membuat produk plastik atau
Tupperware.
Propylene mengambang di atmosfer Titan yang berwarna
orange. Titan seperti diketahui merupakan bulan es yang memiliki ukuran
lebih besar dari Merkurius.
Suhu Titan diperkirakan mencapai
minus 228 derajat Fahrenheit. Ilmuwan mengatakan, Titan merupakan
satu-satunya bulan di tata surya yang memiliki awan dan memiliki cuaca
seperti di Bumi. Hanya saja, saat hujan, yang jatuh ialah kandungan
metana cair.
Bulan milik planet bercincin ini juga kabarnya
memiliki danau dan sungai. Meskipun demikian, sungai tersebut bukanlah
air, melainkan metana dan etena cair.
"Metana mengambil peran
yang sama seperti air di Titan. Ini menguap di permukaan dan kemudian
jatuh sebagai hujan," ungkap NASA's Goddard Space Flight Center, seperti
dikutip Latimes, Selasa (1/10/2013).
Penemuan propylene
di atmosfer berkabut ini dianggap sebagai sesuatu yang luar biasa.
Rupanya, peneliti telah lama menanti akan kehadiran material tersebut di
atmosfer Titan sejak 1980 melalui pantauan pesawat luar angkasa Voyager
1.
Propylene adalah gas karbon seperti propana dan propyne.
Lebih dari 30 tahun yang lalu, instrumen Voyager mendeteksi adanya
kandungan propana dan propyne di atmosfer Titan, tetapi ilmuwan belum
menemukan propylene.
Untuk menemukan gas ini, Nixon menggunakan
data yang dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa Cassini Composite
Infrared Spectrometer. Instrumen tersebut berada di bagian tubuh
Cassini, yang digunakan untuk mengukur tanda spektrum panas yang datang
dari planet dan benda lainnya di tata surya.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.