Inilah Citra Komet ISON Di Langit Indonesia
Gambar ini diambil oleh Muhammad Yusuf, staf pengamat dan komputasi Observatorium Bosscha |
AstroNesia ~ Citra di atas menampakkan Komet ISON yang diambil pada 22 November 2013, beberapa saat sebelum matahari terbit. Latar belakangnya adalah pemandangan di arah timur Observatorium Bosscha. Komet ini masih akan terus menghiasi langit sebelah timur hingga akhir bulan ini di pagi hari.
Menurut keterangan Muhammad Yusuf dari Observatorium Bosscha, gambar inset diambil dengan menggunakan teropong kecil berdiameter 6,6 cm dengan panjang fokus 38,8 cm dan kamera CCD SBIG ST-402MEA. Gambar tersebut adalah hasil penumpukan 11 citra masing-masing pada filter luminance, merah, hijau, dan biru.
ISON adalah sebuah komet yang ditemukan oleh astronom asal Rusia yang bekerja dalam program International Scientific Optical Network. Mereka adalah Vitali Nevski dan Artyom Novichonok, yang menemukan komet ini pada September 2012. Komet yang sejatinya bernama C/2012 S1 ini ditemukan pada jarak 6.29 SA dari Matahari (jarak Bumi ke Matahari adalah 1 SA sama dengan kurang-lebih 150 juta kilometer).
Komet ini berasal dari Awan Oort yang berjarak hampir 1 tahun cahaya dari Bumi dan sudah melakukan perjalanan selama lebih dari 1 juta tahun menuju Matahari.
ISON bergerak ke Tata Surya lewat orbit berbentuk parabola dan akan mencapai titik terdekat dengan Matahari pada 28 November 2013 mendatang. Kecemerlangan ISON diprediksi mencapai magnitudo -6. Komet ini bergerak pada orbitnya mendekati Matahari dengan kecepatan 50.000 mil per jam.
Ia adalah komet paling terang yang pernah dilihat manusia dalam 50 tahun terakhir ini. Ekor debu dan gasnya menghiasi langit mulai November ini. Es yang ada ada pada komet ini perlahan menguap dan debu akan berhamburan, dibakar oleh Matahari. Komet ISON membutuhkan lebih dari 200 tahun untuk mencapai titik terdekat dengan Matahari.
Sumber : National Geographic
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.