Astronom Temukan Bukti Bintang Pendamping Selamat Dari Ledakan Supernova
Sisa supernova DEM L241 yang terletak di LMC |
AstroNesia ~ Ketika sebuah bintang raksasa kehabisan bahan bakar, ia kemudian akan runtuh dan meledak sebagai supernova. Meskipun ledakan ini sangat kuat, bintang pendamping dari bintang yang meledak itu kemungkinan dapat bertahan dari ledakan yang hebat itu. Sebuah tim astronom menggunakan NASA Chandra Observatory X-ray dan teleskop lainnya telah menemukan bukti dari bintang pendamping yang selamat ini.
Bintang tangguh (hardy) ini berada dalam bidang puing-puing ledakan Supernova (juga disebut sisa supernova) yang terletak di daerah HII yang disebut DEM L241.Sebuah daerah HII (diucapkan "H-two") di buat ketika panas radiasi bintang muda melucuti elektron dari atom hidrogen netral (HI) untuk membentuk awan hidrogen terionisasi (HII).Wilayah HII ini terletak di Large Magellanic Cloud, galaksi kecil pendamping Bima Sakti.
Sebuah gambar komposit baru dari DEM L241 berisi data Chandra (ungu) yang menguraikan sisa supernova.Sisa-sisa Supernova it tetap panas,oleh karena itu mereka terang dalam X-ray selama ribuan tahun setelah ledakan terjadi.Juga dimasukkan dalam gambar ini adalah data optik dari Magellanic Cloud Emission Line Survey (MCELS) yang diambil dari teleskop berbasis darat di Chile (kuning dan cyan),yang merupakan jejak emisi HII yang diproduksi oleh DEM L241.Data optik tambahan dari Sky Survey Didigitalkan (putih) juga disertakan, menunjukkan bintang di lapangan.
Data terbaru dari Chandra mengungkapkan adanya titik sumber X-ray di lokasi yang sama dalam sisa supernova DEM L241,titik X-ray itu di perkirakan sebuah bintang muda besar
Para astronom dapat melihat rincian data Chandra untuk mengumpulkan petunjuk penting tentang sifat sumber X-ray ini.Misalnya, seberapa terang sinar-X ini dan bagaimana mereka berubah dari waktu ke waktu.
Dalam hal ini, data menunjukkan bahwa sumber titik seperti ini merupakan salah satu komponen dari sistem bintang biner.Dalam sebuah pasangan langit, baik bintang neutron atau lubang hitam (yang terbentuk ketika bintang meledak dalam Supernova),maka pasangan mereka yang mengorbit lebih besar dari matahari kita.Saat mereka mengorbit satu sama lain, bintang neutron padat atau lubang hitam menarik materi bintang pendampingnya melalui angin partikel yang mengalir jauh dari permukaannya.Jika hasil ini dikonfirmasi, DEM L241 akan menjadi sistim biner tiga yang mengandung sebuah bintang raksasa dan bintang neutron atau lubang hitam yang pernah ditemukan setelah terjadinya supernova.
Data X-ray Chandra juga menunjukkan bahwa dalam sisa supernova ini kaya akan oksigen, neon dan magnesium.Kaya akan material ini dan kehadiran bintang masif menyiratkan bahwa bintang yang meledak memiliki massa yang lebih besar dari 25 kali atau mungkin sampai 40 kali massa Matahari.
Pengamatan optik dengan teleskop 1,9 meter South African Astronomical Observatory menunjukkan kecepatan bintang masif berubah dan itu mengorbit di sekitar bintang neutron atau lubang hitam dengan periode orbit puluhan hari.Sebuah pengukuran rinci dari variasi kecepatan bintang pendamping besar harus menyediakan tes definitif apakah mereka biner atau tidak yang mengandung lubang hitam.
Bukti tidak langsung sudah ada dari sisa-sisa supernova lain yang dibentuk oleh runtuhnya sebuah bintang kemudian membentuk lubang hitam. Namun, jika bintang runtuh di DEM L241 ternyata menjadi lubang hitam, akan memberikan bukti terkuat seperti apa peristiwa bencana itu.
Bagaimana masa depan sistim ini? Jika pemikiran terbaru benar, bintang raksasa yang masih hidup akan hancur dalam ledakan supernova beberapa jutaan tahun dari sekarang.Ketika hal itu terjadi, mungkin membentuk sistem biner berisi dua bintang neutron atau bintang neutron dan lubang hitam, atau bahkan sistem dengan dua lubang hitam.
Sebuah makalah yang menjelaskan hasil ini tersedia online dan diterbitkan dalam The Astrophysical Journal edisi 10 November 2012.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.