Demam Berburu Meteorit Terjadi Di Korea Selatan Akibat Hujan Meteor Langka

http://astronesia.blogspot.com/
Gambar ini diambil pada tanggal 11 Maret 2014 menunjukkan para ilmuwan Korea Selatan sedang memeriksa chondrite (sejenis meteorit) yang ditemukan di tenggara kota Jinju, di Korea Polar Research Institute di Incheon, barat Seoul.

AstroNesia ~ Di sudut Korea Selatan sedang terjadi hiruk pikuk untuk berburu souvenir antariksa berharga, setelah hujan meteor langka terjadi di sana minggu lalu.

Ratusan orang telah menjelajahi bukit dan sawah untuk mencari meteorit di dekat kota Jinju setelah hujan meteor langka pada tanggal 9 Maret, beberapa dari mereka dipersenjatai dengan perangkat GPS dan detektor logam, menurut laporan media.  

"Media mengklaim bahwa chondrites (sejenis meteorit) bisa membawa keberuntungan sehingga memicu demam untuk mencari batuan ruang angkasa tersebut," kata seorang pejabat dari Administrasi Warisan Budaya Korea (CHAK) kepada AFP.

Pemilik rumah kaca lokal telah memasang tanda-tanda peringatan dari penyusup setelah potongan besar pertama dari batuan tersebut yang beratnya sekitar sembilan kilogram (20 pon), ditemukan di sebuah rumah kaca di dekat Jinju.

Potongan kedua seberat empat kilogram kembali ditemukan oleh warga setempat yang lain.Para ilmuwan menegaskan bahwa kedua batu itu, ditemukan dua hari setelah hujan meteor terjadi.

Seorang pemburu meteorit dari AS sudah membagi-bagikan kartu namanya di daerah setempat, meminta orang untuk menjual setiap pecahan yang mereka temukan,kata Korea JoongAng Daily.

Perdana Menteri Chung Hong-Won menyarankan bahwa pemerintah harus mengamankan batuan tersebut untuk penelitian atau sebagai monumen alam.

Pejabat CHAK berkata bahwa lembaga itu akan menunjuk setiap meteorit yang ditemukan sebagai aset budaya untuk menghentikan agar batuan tersebut tidak keluar dari Korea Selatan.

 
Kepemilikan meteorit tetap masih kabur karena kurangnya ketentuan yang relevan dalam hukum perdata Korea Selatan, tambah pejabat itu.


Sebuah batu luar angkasa terakhir ditemukan di wilayah Korea Selatan pada tahun 1943, ketika semenanjung Korea berada di bawah penjajahan Jepang.
 
Hujan meteor terjadi ketika ratusan fragmen batu ruang angkasa yang memasuki Bumi terbakar di atmosfer yang menyebabkannya menjadi pandangan yang spektakuler.
Meteorit adalah meteor yang tidak terbakar sama sekali, bertahan jatuh ke Bumi.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.