Meteor Langka Terlihat Melesat Di Langit Carolina Selatan (Video)
Meteor Earthgrazer yang meluncur disepanjang bagian atas atmosfer sebelum terbakar. Yang satu ini menempuh jarak 290 kilometer, cukup langka untuk sebuah meteor. Gambar yang dirilis 16 Mei 2014. |
AstroNesia ~ Bola api langka yang tahan lama melesat melalui langit bagian tenggara Amerika Serikat pada Kamis malam (15 Mei).
Batu antariksa ini memasuki atmosfer bumi di atas Columbia, Carolina Selatan. Meteorid berukuran bola basket ini kemudian pindah ke barat laut dengan kecepatan sekitar 78.000 mph (125.500 km / jam), terbakar di atas Tennessee, menurut pernyataan dari Bill Cooke dari NASA's meteoroid environment office at Marshall Space Flight Center di Alabama. Kamera NASA All Sky menangkap pandangan ini.
"Bola api ini bukan bagian dari hujan meteor dan termasuk dalam kelas meteor yang disebut Earthgrazers," tulis Cooke dalam pernyataannya. "Meteor ini meluncur di sepanjang bagian atas atmosfer sebelum terbakar. Meteor yang satu ini menempuh jarak 290 mil [467 km] di atas atmosfer, yang cukup langka untuk sebuah meteor."
Sebuah bola api yang disebut Earth-grazing (Earthgrazer) adalah objek kecil Tata Surya (small solar system body-SSSB) yang memasuki atmosfer Bumi.
Minggu depan kita akan disuguhkan sebuah fenomena hujan meteor baru. Hujan ini dikenal sebagai Camelopardalid dan mencapai puncaknya pada malam 23 dan 24 Mei ketika Bumi melintasi aliran puing-puing komet 209P/LINEAR.
Hujan meteor ini bisa mengalahkan hujan meteor Perseid yang terjadi setiap bulan Agustus. Camelopardalid di perkirakan akan melesatka meteor hingga 1.000 meteor/jam atau dikenal sebagai "Badai Meteor".
Hujan meteor terjadi ketika bumi melewati aliran debu dan puing dari objek kosmik. Puing-puing tersebut memasuki atmosfer, terbakar dan menciptakan objek kerkedip yang kadang-kadang disebut bintang jatuh.
Puing-puing dari komet atau asteroid tersebut yang masih diluar angkasa disebut Meteoroid,jika objek tersebut memasuki atmosfer Bumi disebut Meteor,sedangkan jika objek tersebut mencapai tanah disebut meteorit.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.