Bagaimana Bulan Terbentuk : Batuan Bulan Dukung Teori Giant Impact
Batu meteorit Bulan Kalahari 008. Batu ini terlempar dari bulan akibat dampak. Batu Meteorit ini ditemukan pada tahun 1999 di gurun Kalahari Botswana. |
AstroNesia ~ Sebuah analisis baru dari batuan bulan sekarang mendukung gagasan bahwa bulan lahir dalam tabrakan raksasa antara Bumi yang baru lahir dan objek misterius berukuran planet, para ilmuwan mengatakan.
Bumi terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, dan ilmuwan berpikir bulan terbentuk tak lama kemudian. Teori yang berlaku untuk menjelaskan asal bulan, yang dikenal sebagai Hipotesis Giant Impact mengatakan bahwa Bulan terbentuk dari dua protoplanet (2 bayi planet) yang bertabrakan bersama-sama,yakni Bumi yang baru terbentuk dan objek misterius seukuran Mars yang disebut Theia. Puing-puing hasil tabrakan tersebut yang nantinya membentuk Bulan.
Theia,diambil dari nama Dewi dalam mitologi Yunani. Theia adalah ibu dari Selena, Dewi Bulan. Theia hancur berantakan karena dampak tabrakan. Puing-puing Theia sebagian bercampur dengan bumi, sebagian lagi membentuk bulan.
"Teori ini berkembang namun belum ada yang menemukan bukti tabrakan itu hingga sekarang. Kini kami telah menemukan perbedaan kecil antara bumi dan bulan. Ini membuktikan hipotesa adanya tabrakan besar yang membentuk bulan. Perbedaan kecil ini bisa dilihat dari materi yang dikandung oleh bumi setelah bulan terbentuk," ujar Dr. Daniel Herwatz, ketua tim peneliti dari University of Goettingen.
Dr. Herwatz mengukur perbedaan komposisi isotopik dari oksigen yang terkandung dalam batu bulan, lalu dibandingkan dengan batu bumi. Hasilnya, Bumi dan Theia memiliki komposisi yang hampir mirip.
"Pertanyaan lanjutannya adalah, bagaimana dengan komposisi bebatuan yang ada di Mars dan asteroid atau meteorit lain di luar sistem tata surya? Apakah semua itu juga mewakili komposisi di dalam tata surya? Jika semua memiliki komposisi yang sama dengan bumi, maka teori ini tidak bisa diterima. Masih harus dilakukan penelitian lebih lanjut dengan meneliti sampel dari Merkuri dan Venus," ujar Prof. Halliday dari Oxford University.
Dr. Mahesh Anand dari The Open University menggambarkan penelitian ini sebagai hal yang 'menakjubkan' meski data yang diambil hanya dari 3 sampel batu planet yang berbeda. "Butuh analisa lebih lanjut dengan meneliti varian batu bulan yang lain," katanya.
Komposisi bulan dan bumi dianggap mirip karena beberapa hal. Pertama karena bumi memiliki perputaran yang cukup cepat sebelum tabrakan terjadi. Kedua adalah karena Theia memiliki ukuran yang cukup besar. Diprediksi, Bumi dan Theia bertabrakan dan menghasilkan ledakan dahsyat.
"Perbedaannya sangat kecil. Kami tidak tahu bagaimana prosesnya sampai bulan itu terbentuk. Yang kita butuhkan lebih lanjut adalah misi manusia ke bulan untuk mendapatkan contoh batu bulan dari bagian paling dalam. Batu ini pasti belum tercemar dampak meteorit dan matahari," kata Prof. Rob de Meijer dari Groningen Univeristy yang masih kontra dengan teori ini.
Studi ini akan diterbitkan dalam journal Science.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.