Data Teleskop Lama Bantu Ungkapkan Lapisan Es Di Bawah Permukaan Pluto
Pelacakan Pluto di langit malam, antara tanggal 08-20 Mei 1997. Poin merah menunjukkan posisi Pluto saat pelacakan. |
AstroNesia ~ Para ilmuwan sedang berusaha untuk memetakan kedalaman es Pluto menggunakan data teleskop lama sebelum pesawat ruang angkasa NASA mencapai planet kerdil jauh pada tahun 2015.
Para peneliti mengatakan mereka menemukan petunjuk bahan kimia beku tersembunyi di bawah kerak Pluto dalam data yang diperoleh oleh James Clerk Maxwell Telescope (JCMT) di Hawaii pada 1990-an.
Pluto ditemukan pada tahun 1930, mengorbit antara 2,7 miliar dan 4,5 miliar mil (4,4 miliar dan 7,3 miliar kilometer) dari matahari. Sebagai perbandingan, Bumi mengorbit 93 juta, atau 150 km dari Matahari. Observatorium kuat, seperti teleskop luar angkasa Hubble, telah mengambil gambar rinci dan peta Pluto dalam beberapa tahun terakhir, bahkan menemukan bulan baru di sekitar planet kerdil ini. Meskipun demikian, Pluto tetap sangat misterius karena sangat jauh.
Penghuni Bumi akhirnya akan mendapatkan tampilan rinci pada objek dingin ini tahun depan ketika NASA New Horizons terbang dekat Pluto. Wahana ini meninggalkan Bumi pada tahun 2006, tahun yang sama ketika Pluto digulingkan dari posisinya sebagai planet kesembilan tata surya kita. New Horizons adalah pesawat kelima yang melakukan perjalanan sangat jauh dari rumah,seperti kakak-kakaknya sebelumnya Pioneer 10, Pioneer 11, Voyager 1 dan Voyager 2.
Dalam mengantisipasi misi bersejarah ini, Greaves dan mahasiswa sarjana Ailsa Whitelaw mengatakan mereka melihat data lama dari JCMT SCUBA (Submillimeter Common-User Bolometer Array),dua instrumen yang memindai kosmos di kisaran submillimeter dari spektrum elektromagnetik - panjang gelombang antara inframerah-jauh dan microwave.
Para peneliti menemukan bukti gelombang tak terlihat sepanjang 0,85 mm yang dipancarkan dari bawah permukaan Pluto, yang mereka percayai dapat dikaitkan dengan lapisan kering yang kemungkinan nitrogen beku dan metana yang tersembunyi di bawah sebidang permukaan gelap air es dan polimer beku.
"Saya sangat bersemangat untuk menanti apa yang akan ditemukan New Horizons tahun depan",kata Greaves dalam sebuah pernyataan. "Beberapa peneliti berpikir bahwa jika lebih jauh kedalam , Pluto memiliki air cair, cairan ini terus dipanaskan oleh sisa panasdari kecelakaan besar yang membentuk bulan-bulannya.
Greaves akan menyajikan temuannya pada Pertemuan Astronomi Nasional di Portsmouth, Inggris pekan ini.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.