Aktivitas Vulkanik Di Tata Surya Ternyata Terjadi Lebih Awal Dari Perkiraan Sebelumnya

Bukti baru meteorit ini menunjukkan aktivitas vulkanik dimulai jauh lebih awal dalam sejarah tata surya daripada yang diperkirakan sebelumnya

AstroNesia ~ Peneliti percaya jika ada aktivitas gunung berapi di atas sistem tata surya kita jutaan tahun lalu. Ini terbukti dengan adanya meteorit yang mengandung mineral vulkanik. 

Studi yang dilakukan oleh Profesor Addi Bischoffa dari University of Munster di Jerman ini menemukan sebuah asteroid kecil yang menunjukkan adanya aktivitas vulkanik jutaan tahun setelah terbentuknya solar sistem. Hasil studi ini dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) berdasarkan analisa terhadap satu meteorit yang dianggap paling unik yang pernah ada. 

"Kami menemukan batu ini diproduksi oleh gunung berapi dalam sebuah asteroid kecil. Usianya sekitar 6,5 juta tahun setelah formasi pertama sistem tata surya dengan material padat terbentuk," ujar Bischoffa, seperti dikutip dari ABC.net, Selasa 19 Agustus 2014. 

Awalnya Bischoffa mengira jika jenis batu seperti ini hanya terdapat pada planet dengan ukuran seperti bumi dan terbentuk tidak lama sebelum bumi ada. Namun ternyata meteor ini menunjukkan hal lain. 

Dalam penelitiannya, Bischoffa dan koleganya memeriksa contoh dari meteorit Almahata Sitta, yang ditemukan di Sudan 2008 lalu. Dengan menggunakan mikroskop elektron dan optikal, Bischoffa menemukan adanya kandungan mineral kaya silika.

Mineral ini dipercaya hanya ada di batu vulkanik yang mengalami kristalisasi secara cepat.  "Kristalisasi cepat disebabkan ledakan, atau ketika lava kelar dari mulut bumi dan mengalami pendinginan secara cepat. Ini terjadi saat meteor masih menyatu dengan induknya," ujar Bischoffa. 

Asteroid yang Unik 

Almahata Sitta merupakan satu dari koleksi 600 meteorit yang berasal dari asteroid 2008 TC3. Ini merupakan asteroid pertama yang terlacak di luar angkasa sebelum akhirnya meledak di atas Gurun Nubian, sebelah timur Gurun Sahara. 

Meteor itu masuk ke dalam jenis ureiltes, yang mengandung campuran mineral dari semua senyawa yang ada di asteroid. Tidak heran jika Bischoffa menganggap meteor ini sangat unik.  "Almahata Sitta itu seperti semua sistem klasifikasi meteorit yang ada dalam satu meteor.

Di sini kita bisa melihat bagaimana asteroid ini terbentuk dan kembali menyatu dalam sistem tata surya kita pertama kali," ujar Bischoffa. 

Sistem tata surya kita pertama merupakan tempat yang penuh dengan batu dan asteroid. Mereka berpotensi tabrakan satu sama lain. Induk meteor Almahata Sitta hancur dalam tabrakan dengan asteroid lain saat 6,5 juta tahun lalu.  Peneliti percaya jika asteroid ini berada di suhu 1200 dan 1300 serajat celsius.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.