Lubang Hitam Berukuran Sedang Berhasil Ditemukan

http://astronesia.blogspot.com/
Ilustrasi lubang hitam

AstroNesia ~ Sebuah studi baru menunjukkan bahwa lubang hitam memang hadir dalam tiga bentuk ukuran : Kecil,Menengah,dan ekstra besar.

Para astronom telah mempelajari banyak lubang hitam di kedua ukuran ekstrim seperti lubang hitam bermassa bintang sampai lubang hitam supermasif yang bermassa jutaan hingga miliaran kali massa Matahari yang mengintai di inti galaksi.

Para peneliti telah melihat petunjuk dari lubang hitam berukuran sedang yang lebih jarang,lubang hitam ini berukuran antara 100 dan beberapa ratus ribu massa matahari.Tapi sangat sulit mengukur suatu objek dengan tepat sehingga keberadaan lubang hitam berukuran sedang telah lama menjadi bahan perdebatan.

Tapi perdebatan itu sekarang dapat terhenti kata tim peneliti yang telah mengukur massa lubang hitam menengah dengan ketepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebuah lubang hitam di galaksi terdekat M82 memiliki massa hanya 428 massa matahari menurut laporan mereka di Jurnal Nature.

Baca : 10 Fakta Unik Lubang Hitam Yang Mungkin Belum Anda Ketahui

"Objek lubang hitam berukuran seperti ini sangat diharapkan",kata rekan penulis studi Richard Mushotzky, seorang profesor astronomi di University of Maryland, mengatakan dalam sebuah pernyataan. "Para astronom telah lama menanyakan, 'Apakah objek-objek seperti itu ada atau tidak dan bagaimana sifat mereka? Sampai saat ini, kami belum memiliki data untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. "

Pola Dalam Terang

Lubang hitam terkenal melahap apa pun yang terlalu dekat dengannya, termasuk cahaya. Tapi itu tidak berarti para astronom tidak dapat melihat mereka; astronom dapat melihat aliran cahaya X-ray terang dari cakram material super panas yang masuk dalam mulut lubang hitam.

Sekitar 15 tahun yang lalu, NASA Chandra X-ray Observatory melihat emisi tersebut yang berasal dari satu sumber di galaksi M82, yang terletak sekitar 12 juta tahun cahaya dari Bumi. Dalam waktu yang lama, Mushotzky dan beberapa ilmuwan lain menduga bahwa objek, yang disebut M82 X-1, adalah lubang hitam berukuran sedang. Tapi kecurigaan ini sangat sulit di konfirmasi.

"Untuk alasan yang sangat sulit untuk mengerti, objek-objek ini selalu menghindar teknik pengukuran standar," kata Mushotzky.

Dalam studi baru, tim yang dipimpin oleh mahasiswa doktoral Dheeraj Pasham dari University of Maryland melihat lebih dekat M82 X-1. Mereka mempelajari pengamatan yang dilakukan tahun 2004-2010 oleh satelit NASA Rossi X-ray Timing Explorer (RXTE) yang berhenti beroperasi pada tahun 2012.

Data RXTE mengungkapkan sepasang goyangan emisi sinar-X yang berulang dari M82 X-1. Goyangan ini masing-masing terjadi 5.1 kali per detik dan 3,3 kali per detik (rasio 01:57). Fakta ini memungkinkan tim untuk menentukan massa lubang hitam. "Sederhananya, jika lubang hitam kecil, periode orbit di orbit melingkar lebih pendek, tetapi jika lubang hitam besar, periode orbit lebih panjang (frekuensi yang lebih kecil)."



Para peneliti menghitung massa M82 X-1 sekitar 428 massa matahari, plus atau minus 105 massa matahari.
"Menurut pendapat kami, ini adalah pengukuran massa paling akurat dari sebuah lubang hitam bermassa menengah sampai saat ini," kata Pasham.


Mempelajari Pertumbuhan Lubang Hitam


Mengkonfirmasi keberadaan lubang hitam menengah dapat membantu para peneliti lebih memahami monster supermasif di inti galaksi.

Baca :  Mengapa Lubang Hitam Supermasif Bisa Tumbuh Begitu Besar Dalam Waktu Singkat?

Raksasa tersebut tampaknya pertama kali terbentuk pada hari-hari awal alam semesta, hanya beberapa ratus juta tahun setelah Big Bang. Mereka tidak bisa tumbuh begitu besar secepat itu jika "benih" mereka berasal dari lubang hitam kecil bermassa bintang (hasil dari runtuhnya bintang raksasa), kata Pasham.


"Banyak teori telah menyarankan bahwa benih awal lubang hitam ini berukuran sekitar 100 -1000 massa matahari kita," katanya. "Tapi kita tidak punya bukti kuat untuk lubang hitam bermassa menengah seperti itu."

Temuan ini diterbitkan secara detail pada 17 Agustus di Jurnal Nature.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.