Peneliti UNC : Lubang Hitam Tidak Ada
Ilustrasi Lubang Hitam |
AstroNesia ~ Objek paling misterius di alam semesta ini kerap kali dijadikan ajang perdebaan di kalangan ilmuwan. Lubang hitam telah lama menangkap imajinasi publik dan menjadi subjek budaya populer di dunia. Namun objek eksotis ini dinyatakan tidak pernah ada oleh peneliti dari Universitas North Carolina (UNC), Amerika.
Laura Mersisni-Houghton, seorang dosen Fisika di UNC menyatakan bila sebuah bintang yang telah hancur tidak mungkin bisa berubah menjadi Black Hole. Ya, sejak lama ilmuwan percaya bila Black Hole yang tercatat sebagai benda langit paling padat dan dapat menyedot apa saja ke dalamnya (termasuk cahaya) akan muncul akibat ledakan dahsyat saat sebuah bintang meledak.
Ledakan terakhir dari bintang atau yang biasa dikenal dengan supernova akan menciptakan sebuah titik paling gelap di alam semesta yang kerap disebut singularity. Singularity sendiri menurut teori akan diselubungi oleh sebuah lapisan kasat mata bernama 'horizon'. Saat sebuah objek melewati horizon, maka benda itu tidak dapat kembali lagi atau bahkan menghilang dari alam semesta.
Lebih lanjut Mersisni-Houghton menyatakan bila sebuah bintang yang meledak tidak akan mampu berubah menjadi Black Hole karena sudah kehilangan banyak energi ketika memancarkan radiasi super ketika mulai hancur. Teori ini selaras dengan teori Stephen Hawking yang menyatakan bila bintang yang akan mati mengeluarkan radiasi. Namun, Hawking percaya bila Black Hole benar-benar ada dan masih bisa memancarkan radiasi.
Ilmuwan UNC tersebut yakin bila sebuah bintang tidak mempunyai energi lebih untuk dapat berubah menjadi singularity atau bahkan menciptakan horizon yang menjadi awal terbentuknya Black Hole.
Kesimpulan ini dia dapat berdasarkan perhitungan matematis dan penelitian selama bertahun-tahun.
Meski masih butuh penelitian lanjutan untuk membuktikan teori dari Mersisni-Houghton, sejak awal pembentukan dari Black Hole sendiri sudah memunculkan kontroversi. Bagaimana tidak, terdapat dua teori dasar fisika yang bertentangan sehubungan dengan teori pembentukan Black Hole.
Baca juga : Apakah Lubang Putih Tembusan Lubang Hitam?
Menurut teori gravitasi Albert Einstein, proses pembentukan Black Hole di alam semesta memang dapat terjadi dan mungkin terjadi. Di sisi lain, teori kuantum menyatakan bila segala bentuk informasi di alam semesta tidak bisa lenyap seperti yang terjadi saat sebuah objek lenyap ditelan oleh Black Hole. Sampai sekarang pun ilmuwan belum bisa menemukan titik temu dari kedua teori tersebut.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.