Awan Raksasa Di Titan Terbuat Dari Racun Sianida

Gambar diatas menunjukkan 2 citra awan di Titan yang diambil oleh wahana Cassini. Gambar di sebelah kiri adalah peta spektral awan yang diambil pada 29 November 2012,sementara gambar insert menunjukkan warna alami awan. Para ilmuwan telah menemukan bahwa awan ini terbuat dari racun sianida.

AstroNesia ~ Awan ini terbuat dari gas sianida. Penemuan ini menunjukkan bahwa udara di kutub Titan bisa jauh lebih dingin dari perkiraan sebelumnya, kata para ilmuwan. Awan besar di Titan - seukuran Mesir - pertama kali ditemukan oleh NASA Cassini pada tahun 2012, tapi baru sekarang komposisi sianidanya bisa dipahami.

Gambar Cassini menunjukkan bahwa awan raksasa yang tumbuh di atas kutub selatan Titan meliputi area seluas lebih dari 386.000 kilometer persegi (1.000.000 kilometer persegi).

"Awan ini pertama kali terlihat pada gambar Cassini yang diambil pada tahun 2012," kata rekan penulis studi Nick Teanby di University of Bristol di Inggris mengatakan dalam sebuah pernyataan. "Awan ini pertama kali cukup kecil tetapi segera tumbuh menutupi seluruh wilayah di kutub selatan. Ini benar-benar tak terduga dan membuat kami bingung awan ini terbuat dari apa".

Awan Sianida Raksasa Titan

Anehnya, Cassini menemukan awan tersebut pada ketinggian yang sangat tinggi, sekitar 180 mil (300 km). Kehadiran awan di ketinggian tersebut tak terduga karena perkiraan sebelumnya suhu di ketinggian ini terlalu tinggi untuk memungkinkan pembentukan awan.

"Sayangnya mereka tidak memungkinkan kita untuk mencari tahu awan itu sebenarnya terbuat dari apa atau mengapa itu ada di sana," kata Teanby dalam sebuah pernyataan.

Setelah menganalisis dua tahun data dari Cassini, para peneliti menemukan bahwa awan tersebut terbuat dari sianida - khususnya, hidrogen sianida, atau 'blauwzuur' (asam biru) yang sangat beracun. Ini sangat mengejutkan bagi kami, karena kami tidak berharap es HCN dapat membentuk begitu tinggi di atmosfer Titan. " kata penulis utama studi Remco de Kok, seorang ilmuwan planet di Universitas Leiden di Belanda, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Temuan baru ini mengungkapkan bahwa atmosfer kutub di atas kutub selatan Titan harus sangat dingin untuk memungkinkan hidrogen sianida memadat, jauh lebih dingin dari perkiraan sebelumnya - suhu diwilayah itu diperkiran sekitar minus 234 derajat F (minus 148 derajat C), sekitar 180 F (100 C) lebih dingin dari prediksi sebelumnya.

Para peneliti mengatakan bahwa pendinginan yang sangat dramatis ii harus terjadi di dalam pusaran angin musim dingin diatas kutub selatan Titan.

Musim di Titan

Titan adalah satu-satunya bulan di tata surya yang memiliki awan padat, memiliki atmosfer seperti planet. Atmosfer Titan sebagian besar di dominasi nitrogen, tapi tidak seperti Bumi modern, metana adalah bagian paling penting berikutnya dari atmosfer Titan. Susunan atmosfer Titan menyerupai model-model awal Bumi, sebelum oksigen menjadi komponen penting dari atmosfer bumi.


Atmosfer di Titan juga mengalami pergantian musim, dengan musim semi tiba di utara dan musim gugur di selatan. Titan memiliki musim seperti Bumi, hanya setiap musim di TAtmosfer Titan mengalami pergantian musim, dengan musim semi tiba di utara dan musim gugur di selatan. Titan berlangsung lebih dari tujuh tahun, bukan tiga bulan.

Studi awan sianida Titan ini terbitkan secara rinci di Jurnal Nature edisi 2 Oktober 2014.

Baca juga : "Pulau" Aneh Di Titan Bingungkan Para Ilmuwan
 
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.