Mengapa Melihat Gerhana Matahari Secara Langsung Berbahaya Bagi Mata?
Gerhana Matahari |
AstroNesia ~ Pada tanggal 23 Oktober nanti, Gerhana Matahari Parsial akan terjadi. Sebuah gerhana matahari parsial (sebagian) terjadi saat Bulan menutupi hanya sebagian dari piringan matahari, dan kadang-kadang tampak seperti gigitan kue. Gerhana parsial ini akan terlihat di sebagian besar Amerika Utara dan Tengah. Indonesia tidak termasuk. Baca : Menanti Gerhana Matahari Parsial 23 Oktober 2014
Tapi mengapa melihat langsung gerhana matahari sangat berbahaya bagi mata kita?
Paparan sinar matahari berlebih pada mata bisa menyebabkan cedera pada mata yang disebut retinopathy. Retinopathy terjadi saat sel-sel pendeteksi cahaya dalam retina mata mengalami kerusakan akibat terlalu banyak cahaya intens yang masuk ke mata.
Cedera mata ini biasanya tidak disertai oleh rasa sakit, sehingga banyak orang yang tidak sadar saat melihat matahari mata mereka mengalami cedera.
Retinopathy lebih mudah terjadi saat seseorang melihat gerhana matahari, bahkan bisa menyebabkan kebutaan. Ketika keadaan mulai gelap akibat matahari semakin tertutup oleh bulan, pupil secara otomatis akan membuka lebih lebar dan memungkinkan lebih banyak cahaya masuk agar mata bisa melihat.
Celakanya, hal tersebut bisa membuat mata menjadi tidak sensitif.
Saat matahari tiba-tiba mulai muncul kembali, pupil mata masih dalam posisi terbuka lebar dan sulit berkedip. Sehingga sinar matahari yang intens dalam jumlah besar akan langsung 'menghantam' retina dan menyebabkan retinopathy, bahkan kebutaan bila orang tersebut tidak segera berpaling dari matahari.
Menurut penelitian dari tahun 1995 di Turki, retina mata yang rusak akibat gerhana matahari baru akan mulai sembuh setelah dua bulan. Apabila kerusakan dan cedera mata masih tetap ada setelahnya, bisa dipastikan luka retina mata penderita retinopathy akan permanen hingga 15 tahun!
Oleh sebab itu, NASA merekomendasi kan sebuah cara teraman untuk melihat gerhana matahari dengan mata tel**jang, yakni memakai filter khusus atau kacamata las dan kacamata dengan kaca yang lebih gelap lain.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.