Apakah Astronot Bisa Sakit Di Ruang Angkasa?
AstroNesia ~ Badan antariksa, seperti NASA, sangat berhati-hati menangani setiap penyakit sebelum mereka mengirim astronot ke ruang angkasa. Penyakit apa pun, mulai dari flu babi sampai flu biasa dapat menjadi bencana bagi setiap awak karena gravitasi mikro dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat penyakit jauh lebih menonjol.
Pilek, misalnya, dapat memiliki dampak seperti hidung tersumbat serta menyebabkan pendengaran menjadi terganggu, terutama dengan perubahan tekanan yang dibutuhkan pada spacewalk.
Sebagai akibatnya, astronot di karantina sebelum mereka melakukan perjalanan ke luar angkasa. Selain itu, astronot harus menjalani pemeriksaan fisik termasuk tes laboratorium lebih dari seminggu sebelum peluncuran. Setelah tes awal tersebut dan tujuh hari sebelum lepas landas, kontak astronot 'dengan orang lain dibatasi. Tahap dari proses karantina ini sangat ketat dan bahkan ahli bedah kru yang menjalankan tes juga terisolasi bersama kru. Siapapun yang ditemukan sakit tepat saat memakai baju astronot pada hari peluncuran dilarang bekerja sama dengan teman-teman krunya.
Namun, meskipun tes yang ketat seperti itu, beberapa astronot juga pernah sakit di masa lalu. Astronot Apollo 7 Wally Schirra terserang flu di tengah misinya dan menjadi kasus penyakit yang paling terkenal di NASA. Astronot lainnya seperti Frank Borman dari misi Apollo 8, Hans Schlegel dan astronot yang berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional juga jatuh sakit, tapi hal ini disebabkan terutama karena tubuh mereka mencoba untuk menyesuaikan diri di ruang gravitasi mikro.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.