Inilah Alasan Mengapa Indonesia Belum Mengirim Astronot Ke Luar Angkasa
Ilustrasi |
AstroNesia ~ Astronot menjadi profesi yang bisa membawa kebanggaan baik untuk individu maupun negara yang diwakilkan. Tak sedikit negara mulai melatih dan mengirimkan astronot untuk ke ruang angkasa.
Namun, tampaknya hal itu tak berlaku untuk Indonesia. Pasalnya, untuk melatih dan mengirimkan para penjelajah ruang angkasa itu membutuhkan anggarannya sendiri, seperti dilansir dari laman viva.co.id (11 Nov 2014).
"Seperti Arab Saudi dan Malaysia yang sudah mengirimkan orang untuk jadi astronot karena mereka punya anggarannya. Daripada mengirim astronot, mending mengembangkan keantariksaan Indonesia," ujar Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin di Gedung BPPT, Jakarta, Rabu, 10 Desember 2014.
Lebih lanjut, ungkapnya, Arab Saudi dan Malaysia sudah mempunyai kemampuan teknologi dan anggarannya tersendiri, berbeda dengan yang terjadi di Indonesia.
"Kalau ada anggarannya, Indonesia bisa latih dan kirim astronot," ungkapnya. Thomas menyadari bahwa bila mengirim astronot tersebut, bisa berdampak pada kebanggaan nasional bagi astronot itu sendiri maupun negaranya.
Pratiwi Sudarmono |
Di tahun 1980an, Indonesia pernah berencana mengirimkan astronot pertamanya. Dia bernama Pratiwi Sudarmono, seorang ilmuwan lulusan Universitas Indonesia. Wanita Indonesia ini harusnya berangkat ke antariksa dengan menumpang pesawat Challenger.
Sayangnya, pesawat itu meledak sebelum misi dimulai. Pratiwi pun urung menjadi astronot pertama asal Indonesia.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.