Kriteria Bintang Yang Mungkin Memiliki Planet Layak Huni

http://astronesia.blogspot.com/
Ilustrasi exoplanet yang mengorbit bintang induknya

AstroNesia ~ Dalam pencarian planet yang mendukung kehidupan, kita harus terlebih dahulu memilih bintang induk yang tepat.

Ada banyak faktor yang akan membuat sistem bintang terlalu bermusuhan bagi kehidupan bahkan untuk memulainya, apalagi bertahan dalam periode yang cukup lama untuk berkembang.

Jadi jenis bintang
apa yang dapat menyediakan kondisi sempurna bagi sebuah planet layak huni di tempat lain di alam semesta?

1. Tidak Terlalu Muda

Bukti awal kehidupan yang dikenal di Bumi  berasal sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu, sekitar satu miliar tahun setelah pembentukan planet kita. Kehidupan mungkin telah ada sebelum ini, tapi kita bisa menggunakan tanggal tersebut sebagai perkiraan pertama dari jumlah waktu yang diperlukan bagi kehidupan untuk mencari jejak-jejak di bintang lain.

Hal ini langsung memberi kita suatu kriteria yang dapat mengurangi target kita untuk mencari kehidupan. Jika bintang induk planet terlalu muda - bahkan jika planet tersebut tampak sempurna bagi kehidupan - itu tidak akan memiliki waktu bagi kehidupan untuk berkembang.

2. Tidak Terlalu Besar

Bintang yang terlalu besar akan mempunyai hidup yang cepat dan mati muda. Umur sebuah bintang kira-kira berbanding terbalik dengan pangkat massanya. Jadi Bintang yang memiliki massa sepuluh kali lebih besar dari matahari kita akan hidup hanya 1 / 1000 dari usia Matahari kita. 

Kita memperkirakan bahwa matahari kita memiliki usia lebih dari 10 miliar tahun, sehingga bintang super dengan massa sepuluh kali dari massa matahari kita akan hidup hanya 10 juta tahun. Itu terlalu singkat bagi kehidupan untuk berkembang dan tumbuh pada salah satu planet yang mengorbit di bintang super tersebut.

Jadi bintang paling masif akan hidup dan mati terlalu cepat untuk menjadi target yang baik dalam pencarian kehidupan. Ukuran bintang yang paling baik untuk mencari dan berkembangnya kehidupan adalah sebuah bintang yang berukuran satu setengah kali massa Matahari. Ini menetapkan batas massa target kita.

3. Tidak Terlalu Kecil

Semakin kecil bintang, maka ia akan kurang panas dan kurang bercahaya. Untuk menggambarkan hal ini, kita dapat melihat Bintang terdekat tetangga matahari, Proxima Centauri. Proxima hanya memiliki massa sekitar seperdelapan massa matahari kita. Meskipun dekat, bintang ini terlalu redup untuk dilihat dengan mata te**njang.

Kecerahan yang kurang dari bintang kerdil redup ini berarti bahwa planet mereka harus mengorbit lebih dekat agar layak huni. Namun, jika Anda memindahkan sebuah planet cukup dekat dengan bintang induknya, maka planet tersebut akan terperangkap - dikenal sebagai tidally locked - membuat salah satu wajah planet ini selalu menghadap bintang induknya, seperti bulan dan Bumi.

Apakah kehidupan bisa berkembang dan tumbuh di sebuah planet yang terkunci di orbit masih menjadi subyek perdebatan. Kita tentu tidak bisa mengesampingkan kehidupan di lingkungan seperti itu, terutama karena ada skenario yang memungkinkan planet untuk terus berputar mengelilingi bintang induknya (Merkurius terjebak di tata surya kita, berputar hanya tiga kali pada porosnya pada setiap dua putaran mengelilingi matahari).

Skenario tersebut akan membantu memastikan bahwa planet tidak terlalu panas di satu sisi dibandingkan dengan sisi lainnya, tetapi ini tentu menjadi target yang kurang ideal.

4. Tidak Terlalu Ganas

Seperti matahari kita, bintang diketahui memiliki aktivitas magnetik - terlihat melalui bintik dan flare Matahari - dan memancarkan angin partikel plasma terus-menerus ke dalam lingkungan mereka (seperti angin matahari).

Meskipun matahari kita bisa menjadi sangat aktif dengan jilatan api matahari yang dapat membebani power-grid dan merusak sistem telekomunikasi, berperilaku ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan aktivitas yang diamati pada bintang-bintang lainnya.

Bintang-bintang kecil sering terlihat cukup ganas, beberapa dari merekamenunjukkan aktivitas flare besar. Ini memperkuat kesimpulan kami bahwa bintang kecil tidak ideal menjadi tempat pertama untuk mencari planet layak huni.

Di luar ini, diketahui bahwa bintang muda biasanya jauh lebih aktif daripada yang lebih tua, menyinari planet yang mengorbit mereka dengan angin bintang yang kuat. Ini, sekali lagi, bukan tempat yang kondusif bagi perkembangan kehidupan, karena angin kuat dari bintang tersebut dapat menghilangkan atmosfer dari sebuah planet dan radiasi energi tinggi yang terkandung dalam flare dapat merusak atau memadamkan kehidupan yang baru terbentuk.

5. Tidak Terlalu Kaya Dan Tidak Terlalu Miskin

Komposisi unsur sebuah bintang - astronom menyebutnya metallicity - dapat menentukan jenis planet berbatu seperti apa, jika ada, akan terbentuk di sekitar bintang itu.  

Big bang, dimana seluruh materi di alam semesta berasal, menghaslkan sejumlah besar hidrogen dan helium, tetapi jumlah itu makin kecil dibanding semua elemen lainnya. Segala sesuatu yang lain seperti karbon, nitrogen dan oksigen yang membentuk tubuh kita, diproduksi dalam tungku di jantung generasi bintang pertama.

Setiap bintang dan planet-planet di sekitarnya terbuat dari material yang sama. Tergantung di mana dan kapan bintang-bintang itu terbentuk, mereka dapat memiliki jumlah unsur-unsur berat yang sangat berbeda yang sangat penting bagi perkembangan kehidupan.


Jika bintang memiliki metallicity rendah, maka tampaknya ia tidak mungkin memiliki elemen berat yang cukup untuk membentuk planet berbatu seperti Bumi.

Jika bintang memiliki metallicity tinggi - jauh lebih kaya dalam unsur-unsur berat dibanding matahari kita - maka proses pembentukan planet mungkin akan jauh berbeda, tidak seperti yang terjadi di tata surya kita.

Planet berbatu yang terbentuk di sekitar bintang yang kaya logam di banding matahari kita mungkin akan membentuk "planet berlian", bukan planet berbasis silikat yang kita lihat dalam sistem tata surya kita.

Apakah planet tersebut bisa menjadi tuan rumah kehidupan adalah sebuah pertanyaan terbuka. Kita tidak memiliki contoh planet seperti ini untuk dipelajari dari dekat dan tidak ada pemahaman tentang bagaimana kehidupan akan berkembang di planet seperti ini.  

Planet yang sangat berbeda dengan rumah kita bukanlah planet pertama yang kita cari untuk kehidupan.

6. Tidak Terlalu Ramai

Bintang induk yang paling ideal untuk sebuah planet layak huni ialah bintang soliter yang terdiri dari 1 bintang, tanpa pendamping biner dan tidak dikelilingi terlalu banyak bintang lain dalam sebuah cluster.

Bintang biner akan membuat gambaran planet dalam sistim tersebut sangat berbeda dengan apa yang terlihat di Bumi.

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah planet telah ditemukan mengorbit dengan stabil dalam sistem bintang biner, baik mengorbit satu bintang dalam biner yang terpisah jauh, atau mengorbit kedua bintang dalam biner dekat.

Hal ini jelas menjadi kemungkinan bahwa kehidupan bisa berkembang dan tumbuh pada dunia tersebut. Tapi, sekali lagi, situasi mereka sangat berbeda dari sistem planet seperti Bumi dan tampaknya ini bukanlah tempat pertama kita untuk mencari planet layak huni.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.