Seperti Inilah Pandangan Astronot Saat Memasuki Bumi Dari Luar Angkasa
Gambar GIF ini menunjukkan saat kosmonot Oleg Kotov, Sergey Ryazansky, dan astronot Michael Hopkins, kembali ke Bumi pada bulan Maret tahun ini dari ISS dalam misi Expedition 38 |
AstroNesia ~ Ketika kita dari ISS di orbit dan kembali masuk ke Bumi adalah yang sama sekali tidak mudah. Hal ini disebabkan karena pesawat ruang angkasa harus bertahan pada suhu lebih dari 1.650 ° C (3.000 ° F) karena mereka menghantam atmosfer pada kecepatan 25 kali kecepatan suara.
Untungnya, selama bertahun-tahun teknik ini telah disempurnakan dan astronot bisa mendarat dengan selamat hanya dalam waktu 3,5 jam setelah menempuh perjalanan dari ISS menuju permukaan bumi.
Tapi gambar GIF diatas telah mengungkapkan proses berapi-api yang terjadi ketika pesawat ruang angkasa berawak Soyuz masuk ke Bumi dan melakukan kontak dengan atmosfer tebal - sebelum mendarat di permukaan bumi.
Kapsul Soyuz TMA ini dapat membawa hingga tiga kru kembali ke bumi pada satu waktu.
Inilah sebabnya mengapa ISS memiliki enam awak.
Tiga orang di luncurkan ke ISS, sementara itu 3 orang juga pulang setiap 6 bulan. Tapi ada 3 orang yang selalu ada di atas. Rotasi tiga orang.
Gambar GIF menunjukkan saat perisai panas ablatif dari Soyuz mulai menanggung beban suhu re-entry.
Ablatif berarti itu membakar 'pada saat re-entry untuk mengusir panas dari kabin dan menjaga astronot tetap aman.
Selain melakukan manuver kecil, tidak banyak kegiatan yang dilakukan para astronot saat proses re-entry - kecuali duduk dan berharap.
"Tidak banyak kegiatan yang dilakukan astronot dalam modul saat mereka kembali memasuki atmosfer bumi, mereka hanya duduk, memegang tali erat-erat dan berdoa serta menaruh kepercayaan mereka pada teknologi pesawat, kata Ben Biggs, Editor of All About Space Magazine.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.