Curiosity Temukan Air Saat Mengebor Batuan Mars
Batu Cumberland yang di bor Curiosity pada 19 Mei 2013. |
AstroNesia ~ NASA Curiosity rover terus membantu para ilmuwan mengumpulkan bukti untuk menyikap misteri bagaimana Mars kehilangan air di permukaannya selama miliaran tahun.
Rover hebat ini mengebor ke dalam sepotong batu Mars yang disebut Cumberland dan menemukan air kuno yang tersembunyi di dalamnya. Peneliti kemudian dapat menguji rasio kunci dalam air tersebut dengan instrumen yang di bawa Curiosity untuk mengumpulkan lebih banyak data tentang kapan Mars mulai kehilangan air, kata para pejabat NASA. Dalam sampel yang sama, Curiosity juga mendeteksi molekul organik pertama telah ditemukan di Mars. Ilmuwan misi mengumumkan penemuan ini dalam konferensi pers di konvensi American Geophysical Union di San Francisco, di mana mereka juga mengumumkan pendeteksian pertama metana yang ditemukan Curiosity di Mars. Baca disini : Ada Kehidupan Di Mars? Curiosity Temukan Gas Metana Di Mars
"Ini benar-benar menarik bahwa pengukuran yang dilakukan Curiosity terhadap gas yang diambil dari batuan kuno dapat memberitahu kita tentang hilangnya air dari Mars," kata Paul Mahaffy, peneliti utama instrumen Curiosity SAM (Sample Analysis at Mars) di NASA Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Maryland , mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Curiosity mengukur rasio Deuterium (hidrogen berat) dengan Hidrogen "normal". Rasio D-terhadap-H dapat membantu para ilmuwan melihat berapa lama waktu yang dibutuhkan molekul air untuk melarikan diri, karena molekul hidrogen lebih ringan dan leluasa untuk terbang menuju bagian atas atmosfer dibanding deuterium.
Rasio D-terhadap-H di Cumberland sekitar setengah dari rasio uap air yang ditemukan di atmosfer Mars saat ini, kata para pejabat NASA. Hal ini menunjukkan bahwa planet ini kehilangan banyak air di permukaannya setelah batu Cumberland terbentuk.
Tapi sampel air Mars juga sekitar tiga kali "lebih berat" dibandingkan lautan bumi. Ini berarti bahwa jika air di permukaan Mars dimulai dengan rasio D-to-H seperti lautan Bumi, maka sebagian besar air Mars kemungkinan menghilang sebelum Cumberland terbentuk sekitar 3,9 miliar-4,6 miliar tahun yang lalu.
Pengukuran batu Cumberland mengisi celah bagi para ilmuwan untuk mempelajari zaman yang berbeda dari evolusi geologi Mars. Sampling ini menandai pertama kalinya para ilmuwan mampu mengukur seperti apa bentuk air di Mars selama periode Hesperian, ketika batu ini dibentuk, kata Mahaffy, yang merupakan penulis utama studi air Mars yang diterbitkan dalam jurnal Science minggu ini.
Sebelumnya, para ilmuwan telah menggunakan meteorit Mars di Bumi untuk membuat sampel air Mars; Namun, tidak satupun dari batuan ruang angkasa ini yang berasal dari periode Hesperian.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.