Inilah Salah Satu Penjelasan Mengapa Kita Belum Menemukan Kehidupan Di Planet Lain
Ilustrasi kehidupan di planet lain |
AstroNesia ~ Mungkin sudah ratusan tahun manusia mencari-cari tanda-tanda kehidupan yang berasal dari luar bumi alias alien. Namun hingga kini sosok alien belum benar-benar bisa ditemukan oleh manusia. Ke mana mereka?
Fisikawan asal Israel, Profesor Tsvi Piran mengatakan bila salah satu penyebab mengapa manusia belum bisa bertemu dengan alien adalah karena mereka sudah mati. Kematian dari alien-alien itu diklaim diakibatkan oleh sinar gamma.
Ya, sinar gamma adalah sinar radioaktif berbahaya yang di film 'Incredible Hulk' dapat merubah sosok Bruce Banner sebagai monster raksasa bernama Hulk.
Baca juga : Foto Nyata Otopsi Alien "Roswell" Dari Tahun 1947 Ditemukan?
Tetapi dalam kasus ini, sinar gamma yang ada di luar angkasa jauh lebih kuat dan menyebabkan kematian massal dari makhluk hidup di sebuah planet dalam sekejap.
Sinar gamma dalam intensitas besar sering kali dihasilkan oleh ledakan sebuah bintang atau supernova. Semburan sinar gamma tersebut dapat membuat atmosfer sebuah planet hilang, dan secara otomatis membakar apa saja yang ada di dalamnya.
Profesor Piran mengatakan bila semburan sinar gamma dapat menghambat dan menghentikan pertumbuhan kehidupan di 90 persen bagian galaksi Bima Sakti. Bahkan, saking banyaknya supernova yang ada di sekitar inti galaksi Bima Sakti, kemungkinan adanya alien di daerah tersebut hampir nol persen.
"Kami menemukan bila kemungkinan semburan sinar gamma yang mematikan jauh lebih besar dan kuat di dekat inti Bima Sakti. Dan membuat daerah itu tidak bisa ditinggali," ujar Profesor Piran.
Lebih lanjut, Profesor Piran mengungkapkan kehidupan baru bisa ditemukan pada jarak 32 tahun cahaya dari inti galaksi atau daerah pinggiran galaksi saja. Itu pun kemungkinannya hanya 50 persen.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.