Inilah Teleskop Terbesar Di Dunia Dan Di Luar Angkasa
Teleskop Luar Angkasa Hubble |
AstroNesia ~ Bila Anda ingin meliht objek langit, ukuran benar-benar penting. Semakin banyak cahaya yang dapat teleskop kumpul, semakin banyak informasi yang bisa kita dapatkan mengenai objek tersebut.
Dan berikut ini beberapa teleskop raksasa di dunia dan diluar angkasa (sekarang dan masa depan)
1. Di Luar Angkasa
Teleskop optik terbesar yang kita miliki di orbit saat ini adalah NASA Hubble Space Telescope, yang diluncurkan pada tahun 1990. Ia memiliki diameter cermin 2,4 meter (7,9 kaki) da mencapai berat 826 kilogram. Sementara ukuran panjang teleskop ini mencapai 13,1 meter (43,5 kaki), berdiameter 4,27 meter (14,0 kaki) dan memiliki berat 11.000 kilogram. Hampir menyerupai bus sekolah. Teleskop Hubble sangat membantu kita untuk memahami alam semesta. Berkat teleskop ini, kita dapat melihat objek yang luar biasa jauh dan menunjukkan bahwa ekspansi alam semesta mengalami percepatan. Thanks Hubble Space Telescope.
Sementara teleskop inframerah terbesar yang kita miliki di orbit adalah Herschel Observatory, yang memiliki diameter cermin primer 3,5 meter (11,5 kaki). Observatorium Eropa yang diluncurkan pada tahun 2009 telah membuat beberapa prestasi sejak pengirimannya ke ruang angkasa. Teleskop ini telah mengamati pembentukan bintang intans dalam kluster galaksi dan menyelesaikan survei debu kosmik besar.
Meskipun Hubble telah membantu kita memetakan ekspansi alam semesta dan mengintip ke dalam waktu, teleskop NASA yang lebih besar sedang dalam pembuatan. Teleskop tersebut dinamakan James Webb Space Telescope (JWST) dan dijadwalkan akan diluncurkan pada 2018. Teleskop ini akan mengamati alam semesta dalam inframerah dan memiliki cermin dengan diameter 6,5 meter (21,3 kaki), memberikan resolusi yang lebih tinggi untuk pencarian kosmik kita.
Tentu saja ada banyak teleskop ruang angkasa diluar sana, tetapi mereka memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding teleskop yang sudah disebutkan diatas. Wikipedia memiliki daftar observatorium ruang angkasa, tetapi pastikan untuk memeriksa informasi yang ada untuk keaslian datanya.
2. Dipermukaaan Bumi (Tanah)
Reflektor optik terbesar di dunia dimiliki oleh Gran Telescopio Canarias di Kepulauan Canary, yang mampu mengumpulkan cahaya setara dengan cermin 10,4 meter (34 kaki). Telah digunakan untuk memeriksa komet dan asteroid, exoplanets dan bahkan supernova.
Menyusul dibelakangnya adalah teleskop kembar Keck di Mauna Kea di Hawaii, yang masing-masing memiliki diameter 10 meter (33 kaki). Penemuan yang dibuat teleskop ini termasuk memperbaiki ukuran galaksi Andromeda dan mengambil gambar pertama dari sistem exoplanet.
Salah satu metode untuk meningkatkan daya kumpul cahaya teleskop individu adalah dengan memasangkannya dengan teleskop lain. Ini adalah sesuatu yang telah digunakan, misalnya, oleh Atacama Large Millimeter / submillimeter Array (ALMA), yang menggunakan 66 teleskop radio di gurun Atacama Chile untuk melakukan observasi alam semesta. Ini adalah interferometer terbesar dari jenisnya di dunia. Observatorium ini membuat beberapa pengamatan air yang paling jauh sampai saat ini.
Contoh lain dari observatorium interferometer adalah Very Large Telescope di Observatorium Paranal di Chile. Ia memiliki empat cermin dengan diameter 8,2 meter (27 kaki) dan empat teleskop tambahan yang memiliki diameter 1,8 meter (5,9 kaki). Observatorium ini telah mengambil gambar pertama dari sebuah exoplanet dan juga melihat sisa-sisa cahaya dari ledakan sinar gamma terjauh yang telah ditemukan.
3. Di Masa Depan
Saat ini para ilmuwan telah merancang teleskop-teleskop raksasa yang akan dibuat di masa depan. Salah satu contohnya adalah European Extremely Large Telescope (E-ELT) di Cerro Armazones Cili yang diperkirakan memiliki cermin hampir 40 meter (131 kaki), cukup besar untuk menyelidiki atmosfer exoplanet secara rinci. Diperkirakan teleskop selesai dibangun pada 2024.
Perbandingan teleskop optik terbesar di dunia. |
Juga ada Thirty Meter Telescope, yang akan memiliki diameter cermin 30 meter (98 kaki). Konstruksinya telah dimulai di Mauna Kea, Hawaii dan pengoprasiannya dijadwalkan pada tahun 2020-an. Para ilmuwan mungkin dapat menggunakan observatorium ini untuk melihat struktur raksasa di alam semesta dan bagaimana planet terbentuk.
Dan juga ada Giant Magellan Telescope yang direncanakan akan digunakan di Las Campanas Observatory di Chile. Teleskop ini memiliki diameter cermin 24,5 meter atau 80 kaki. Pengoprasiannya dijadwalkan pada 2021. Ini akan digunakan untuk menyelidiki hal-hal seperti apa dan terbuat dari apa energi gelap dan materi gelap dan bagaimana alam semesta diperkirakan akan berakhir.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.