NASA Luncurka Satelit Baru Untuk Melacak Kelembaban Dan Air Tersembunyi Di Tanah Bumi
Ilustrasi satelit NASA SMAP (Soil Moisture Active Passive) |
AstroNesia ~ Satelit baru NASA SMAP (Soil Moisture Active Passive) dirancang untuk memetakan air yang tersembunyi dan kelembaban di bawah tanah bumi.
Data dari SMAP akan digunakan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang proses yang menghubungkan siklus air, energi dan karbon, serta untuk meningkatkan kemampuan model cuaca dan prediksi iklim termasuk meningkatkan prediksi banjir dan pemantauan kekeringan.
Satelit baru NASA ini akan mengintip lapisan paling atas tanah bumi untuk mengukur air tersembunyi yang mempengaruhi cuaca dan iklim kita. Persiapan akhir peluncuran satelit ini akan dilakukan pada 29 Januari dari California.
Misi Soil Moisture Active Passive (SMAP) akan mengambil ukuran denyut kunci air di planet kita, seperti bagaimana siklus air tawar di atas permukaan tanah bumi dalam bentuk kelembaban tanah. Misi ini akan menghasilkan pengukuran yang paling akurat dan peta global resolusi tertinggi tentang kadar air diatas 2 inci (5 cm) di permukaan Bumi yang pernah diperoleh dari ruang angkasa.
Satelit ini juga akan mendeteksi dan memetakan apakah tanah tersebut beku atau mencair. Data ini akan digunakan untuk meningkatkan pemahaman para ilmuwan tentang proses-proses yang menghubungkan siklus air Bumi, energi dan karbon.
Secara global, volume kelembaban tanah bervariasi antara tiga dan lima persen di padang pasir dan wilayah gersang, menjadi 40 dan 50 persen pada tanah jenuh. Secara umum, besarnya tergantung pada faktor-faktor seperti pola curah hujan, topografi, tutupan vegetasi dan komposisi tanah.
Dari ruang angkasa, SMAP akan menghasilkan peta global dengan resolusi 6 mil (10 kilometer) setiap dua sampai tiga hari.
SMAP akan diluncurkan dari Vandenberg Air Force Base dengan menumpang roket United Launch Alliance Delta II.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.