Setelah 17 Tahun Mengorbit, Berapa Lama Lagi Masa Pakai ISS?
AstroNesia ~ Meskipun kebocoran amonia memaksa evakuasi para penghuni modul AS di Stasiun Luar Angkasa Internasional, hal itu terbukti menjadi alarm palsu. Karena insiden ini, timbul pertanyaan tentang daya tahan ISS.
Sejak dibangun tahun 1998, satelit hunian ini telah mengalami banyak masalah pemeliharaan, dari kegagalan pompa sampai panel yang rusak. "Masalah di ISS kadang berubah menjadi lebih serius," ujar Jubir NASA, Stephanie Schierholz. Misalnya, kegagalan pompa amonia yang sebenarnya [tahun 2010], dan karena itu harus diganti dan membutuhkan aktivitas spacewalk. Tindakan yang kami ambil [pada Rabu] adalah untuk skenario terburuk seperti itu. "
Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) sekarang berusia 17 tahun, telah ditempati selama 5.187 hari dan mengelilingi Bumi sebanyak 92.357 kali, jadi mengalami sedikit masalah tampaknya tidak dapat dihindari.
Meski sudah beroperasi sejak 1998, ternyata proses perakitan ISS memang terus berjalan secara berkala hingga benar-benar selesai pada 2011 lalu.
Pembangunan ISS tersebut memiliki konsekuensi konfigurasi ISS berubah. Sebab, pembangunan menggunakan pesawat ulang alik yang membutuhkan waktu. Bahkan pembangunan ISS sempat terinterupsi oleh berbagai kendala.
Misalnya pada 2007 lalu, ISS beroperasi tanpa pendorong dan pembangkit oksigen. Pada tahun yang sama, panel surya stasiun juga robek dan akhirnya memaksa astronaut Scott Parazynski harus menginspeksi lengan bagian ISS. Tiga tahun berselang ISS juga menemui kendala yaitu kegagalan pompa amonia. Kegagalan ini menjadi salah satu problem nyata.
Problem tak berheti di situ. Tahun berikutnya ISS nyaris bertabrakan dengan puing orbital sisa dari serpihan sampah antariksa dan satelit yang telah mati.
Serpihan itu bisa berdampak serius. Jika puing itu membentur ISS, disebutkan berakibat fatal. Sebab dengan kecepatan laju ISS yang mencapai 17500 Mph, sepotong puing yang menabrak, bisa meluncur dengan kecepatan yang sama.
Meski Angkatan Udara AS telah memeriksa secara seksama serpihan tersebut, namun yang dikhawatirkan yakni keselamatan para awak yang ada di ISS.
Rangkaian problem inilah yang kemudian menimbulkan tanda tanya pada daya tahan ISS. Meski demikian, Jubir NASA itu berharap ISS bisa bertahan selama mungkin.
"Stasiun luar angkasa bersertifikat untuk seumur hidup. Jadi itulah bagaimana kita menilai umur masa depan ISS kita," kata Schierholz.
Ia melanjutkan sertifikat daya tahan stasiun itu sudah melibatkan kepastian pasokan suku cadang dan bahan cadangan, yang menjaga ISS tetap berjalan.
"Saat ini sertifikasi sampai 2020. Presiden AS telah mengatakan bakal memperpanjang hingga 2024," ujar dia.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.