Sumber Sinar Gamma Di Luar Galaksi Kita Untuk Pertama Kalinya Berhasil Dideteksi

Galaksi satelit LMC membentang sekitar 15.000 tahun cahaya dan berjarak 180.000 tahun cahaya dari Bumi. Gambar diatas menunjukkan sumber sinar gamma

AstroNesia ~ Para ilmuwan telah mendeteksi asal-usul tiga sinyal sinar gamma terang dari objek di luar galaksi kita untuk pertama kalinya, termasuk satu sinyal aneh gas "superbubble".

Sinyal gamma-ray dari tiga obyek astronomi yang sangat berbeda ini terdeteksi di Large Magellanic Cloud (LMC) - galaksi satelit terbesar galaksi kita - oleh jaringan teleskop di Afrika. Mereka memuntahkan sinar gamma-energi tinggi dan melepaskannya ke arah Bima Sakti.

Dua dari sumber sinar gamma yang baru ditemukan ini adalah sebuah nebula angin pulsar dan sisa supernova, jauh lebih kuat dibanding sumber yang sama yang ditemukan di galaksi kita. Objek ketiga, yang disebut superbubble, merupakan sumber sinar gamma yang sama sekali baru di ruang angkasa, kata para peneliti.

Sinar Gamma Dari Luar Galaksi Kita

Ketika sinar gamma menghantam atmosfer atas bumi, mereka memancarkan cahaya biru samar. Para astronom kemudian dapat menggunakan cahaya singkat ini untuk melacak sumbernya yang berhubungan dengan beberapa fenomena yang paling keras di alam semesta, termasuk angin yang mengalir dari pulsar dan sisa-sisa supernova.

Dalam studi baru ini, para peneliti menggunakan High Energy Stereoscopic System (HESS) (empat teleskop 13 meter (43 kaki) di Namibia, Afrika) untuk mengamati daerah pembentuk bintang terbesar dalam LMC. Selama 210 jam, gambar diteragi dengan cahaya biru samar, setiap foton mengungkapkan gamma-ray tunggal, dapat dilacak kembali ke tiga sumber yang berbeda di LMC.

Gambar ini menunjukkan pandangan optik Large Magellanic Cloud, sebuah galaksi satelit Bima Sakti. Sumber energi terang sinar gamma juga di deteksi

"Sejauh ini, kita hanya tahu sumber individu dalam galaksi kita atau mengamati emisi dari seluruh galaksi," kata rekan penulis studi Stefan Ohm dari DESY, di pusat riset nasional di Jerman, mengatakan atas nama tim peneliti.. "Ini adalah pertama kalinya kami menemukan lebih dari satu jenis bintang sebagai sumber sinar gamma di luar galaksi kita".

Ketiga sumber sinar gamma ini berkaitan dengan supernova, ledakan bintang-bintang besar ketika mengakhiri hidupnya. Ketika ledakan supernova terjadi, lapisan luarnya memperluas materi dan menabrak gas dan debu di dekatnya, mengendarai gelombang kejut yang luar biasa. Elektron dan partikel bermuatan lainnya, dipercepat dalam gelombang yang berkembang pesat, memancarkan sinar gamma.

Sinar Gamma Yang Memecahkan Rekor

Sumber pertama, PSR J0537-6910, adalah pulsar (bintang padat yang berputar cepat yang berasal dari sisa-sisa ledakan supernova. Pulsar ini mengeluarkan angin yang memancarkan gamma-ray jauh lebih kuat dibandingkan Nebula Kepiting yang berada di galaksi kita. Nebula kepiting adalah salah satu objek langit yang paling banyak dipelajari dan merupakan pemegang rekor sebagai terang sumber energi tinggi di langit. Tapi objek yang baru ditemukan ini bersinar lebih terang dibanding Nebula Kepiting dalam hal magnitudo.

Sumber kedua yag merupakan sisa supernova yang dikenal sebagai N132D, juga tampaknya menjadi pemecah rekor lain. Tapi yang satu ini adalah kejutan. Meskipun sisa-sisa supernova dikenal memancarkan sinar gamma-, astronom memperkirakan akan semakin gampang melacaknya ketika sisa-sisa supernova itu lebih muda. Jika mereka terlalu tua, bagian depan supernova itu akan melambat sehingga mereka tidak lagi mampu secara efisien mempercepat partikel.

Sumber sinar gamma N132D berusia antara 2.500 dan 6.000 tahun. Ini dianggap sebagai sisa supernova usia menengah namun lebih terang dibanding sesamanya di galaksi tersebut. Tapi para peneliti terkejut ketika mereka tidak mendeteksi sisa supernova SN 1987A, yang merupakan sisa supernova termuda di kelompok galaksi lokal.

Namun sumber yang paling menarik adalah superbubble 30 Dor C, cangkang besar gas. Sampai saat ini, para astronom belum pernah melihat gamma-ray dalam bentuk apapun dari objek gelembung raksasa seperti ini.

"Kami cukup yakin bahwa partikel-partikel energik ini ditenagai oleh ledakan supernova dan mungkin sebagian besar berasal dari energi yang membuat cangkang cepat berkembang yang dibuat oleh supernova ini," kata Ohm. "Namun, menurut pengetahuan kami saat ini, cangkang supernova ini tidak memiliki sifat yang tepat untuk mempercepat partikel energi yang sangat tinggi. Cangkang terlalu kecil untuk melakukannya."

Keganjilan Superbubble

30 Dor C sangat besar. Rongga yang mengembang 270 tahun cahaya dan diperkirakan telah diukir oleh beberapa ledakan supernova dan angin bintang yang kuat. Menjadi sumber sinar gamma pertama dari jenisnya yag diketahui saat in dan astronom cukup yakin ukurannya yang besar adalah pelakunya.

Rata-rata ledakan supernova yang terjadi di LMC memiliki massa bintang lima kali dari galaksi kita. Para peneliti berpikir bahwa kemampuan yang cepat untuk membuat bintang menyebabkan ia melahirkan banyak objek-objek yang ekstrim.

Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.