Kematian Matahari Ternyata Lebih Dahsyat Dari Dugaan Sebelumnya

http://astronesia.blogspot.com/
Ilustrasi Matahari

AstroNesia ~ Sebuah studi baru menunjukkan bahwa matahari kita tidak akan meledak sebagai supernova kuat ketika kehabisan bahan bakar, tetapi akan ada kembang api.

Peneliti utama Jose Francisco Gomez, dari Institut Astrofisika Andalusia (IAA-CSIC) mengatakan bahwa dalam beberapa trilyun tahun, matahari akan menguras bahan bakar nuklirnya, memperluasnya menjadi raksasa merah, mengeluarkan massanya dan menciptakan nebula planet yang luas dengan bintang kerdil putih di intinya.

Sampai saat ini, perkembangan dari kematian bintang untuk nebula planet dianggap lambat dan membutuhkan proses yang 'lembut', jika dibandingkan dengan kekerasan sekejap dari ledakan supernova yang dihasilkan bintang masif.  

Tetapi studi baru menunjukkan bahwa kematian dari bintang bermassa menengah (seperti matahari) adalah sesuatu yang sama sekali tidak tenang.

Gomez menambahkan bahwa meskipun setiap bintang dengan massa di bawah sepuluh kali massa matahari melewati transisi akhir yang singka, tapi banyak detail dari proses ini yang masih belum kita ketahui.

Para peneliti berfokus pada IRAS 15103-5754, obyek yang saat ini mengalami transisi dari raksasa merah menjadi nebula planet. Dijuluki "air mancur," objek seperti IRAS 15103-5754 menghasilkan emisi kuat yang dihasilkan oleh molekul uap air (yang dikenal sebagai emisi maser air). Jet material yang dikeluarkan sehingga membuatnya dapat dideteksi dan kecepatan alirannya dapat diukur.

Peneliti Luis F. Miranda mengatakan bahwa molekul air umumnya hancur segera setelah nebula planet terbentuk, dan dalam kasus-kasus yang jarang terjadi di mana emisi maser telah terdeteksi, kecepatannya selalu sangat rendah. Dalam kasus IRAS 15103-5754 mereka melihat untuk pertama kalinya emisi maser air dengan kecepatan ratusan kilometer (mil) per detik dan mereka menyaksikan transisi dari bintang ke dalam nebula planet secara real time.

Gomez menambahkan bahwa hasil ini bertentangan dengan teori-teori yang beredar luas. Pengamatan ini menunjukkan bahwa, ketika sebuah bintang berubah menjadi nebula planet, ledakan besar dihasilkan, singkat tapi sangat energik, yang akan menentukan evolusi bintang di fase terakhir hidupnya .

Studi ini dipublikasikan dalam The Astrophysical Journal.


Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.