Teori Baru : Tidak Ada Big Bang Dan Alam Semesta Akan Abadi
Ilustrasi Big Bang |
AstroNesia ~ Perdebatan tentang asal-usul kehidupan dan alam semesta terus menciptakan teka-teki di antara umat manusia, teori baru sekarang menunjukkan bahwa Big Bang tidak pernah terjadi dan alam semesta kita mungkin tidak memiliki awal dan akhir.
Ahmed Farag Ali dari Zewail City of Science and Technology di Mesir dan Saurya Das dari University of Leithbridge di Kanada menemukan kenyataan itu ketika berupaya mempelajari singularitas, obyek mampat sangat kecil saat big bang terjadi.
Untuk memahami singularitas, fisikawan harus mengawinkan mekanika kuantum - hukum fisika yang berlaku pada obyek sangat kecil - dengan relativitas umum yang diajukan oleh Albert Einstein.
Ali dan Das berupaya memahami singularitas dengan sebuah persamaan yang dikembangkan oleh Amal Kumar Raychaudhuri, profesor pembimbing Das saat kuliah S-1 di Presidency University di Kolkata, India.
Ketika kedua fisikawan itu mengutak-atiknya, mereka menemukan bahwa persamaan itu mendeskripsikan fluida yang tersusun atas partikel kecil. Ali dan Das menduga bahwa fluida yang dideskripsikan dalam persamaan tersusun atas graviton. Graviton sendiri merupakan partikel yang telah lama diduga keberadaannya di alam semesta walaupun belum berhasil ditemukan.
Dengan persamaan pula, dua fisikawan itu berusaha memprediksi perilaku fluida hingga jauh ke masa lalu. Yang mengejutkan, lewat studi tersebut, mereka tidak menemukan singularitas. Artinya, dunia tidak punya awal. "Dunia akan bertahan selamanya. Dunia tidak punya akhir. Dengan kata lain, tidak ada singularitas," kata Das.
Teori baru ini juga dapat menjelaskan penyebab materi gelap dan energi gelap.
Das juga menuturkan bahwa kajiannya juga berhasil memecahkan teka-teki tentang energi gelap, energi yang berkontribusi pada pengembangan alam semesta.
Ketika Das menentukan massa graviton, mereka menemukan bahwa densitas gravitasi fluida sama dengan materi gelap. Kesesuaian itu menjelaskan tentang kekuatan yang dimiliki energi gelap.
Hasil riset atau pemodelan Ali dan Das dipublikasikan baru-baru ini di jurnal Physical Letters B. Mengomentari hasil pemodelan itu, Brian Koberlein, pakar komunikasi sains dari Rochester Institite of Technology, mengungkapkan bahwa tidak ada singularitas belum tentu tidak ada big bang.
Menurut Koberlein, big bang adalah teori yang sudah sangat kuat sehingga tidak akan goyah. Ia mengatakan, hasil penelitian terbaru Ali dan Das tidak mendatangkan kemajuan pandangan dalam kosmologi.
Tapi sekali lagi ini hanya sebuah teori. Bagi kita umat Islam tentu kita percaya bahwa Alam Semesta akan berakhir... dimana dalam agama kita disebut Hari Kiamat dan itu pasti terjadi.
بَلْ كَذَّبُوا بِالسَّاعَةِ ۖوَأَعْتَدْنَا لِمَنْ كَذَّبَ بِالسَّاعَةِ سَعِيرًا
Artinya : Bahkan mereka mendustakan hari kiamat. Dan Kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari kiamat. (Q.s. al-Furqan: 11)
وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ
Artinya : Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur. (Q.s. al-Hajj: 7)
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.