Untuk Pertama Kalinya, Astronom Temukan Bayi Sistim Empat Bintang
AstroNesia ~ Untuk pertama kalinya, para astronom berhasil menemukan bayi sistem bintang empat. Dengan menggunakan Very Large Array (VLA) dan Green Bank Telescope (GBT), astronom mengamati pembentukan sistem multi bintang, dengan temuan yang mendukung sejumlah teori tentang bagaimana sistem tersebut diproduksi.
Sebuah tim ilmuwan internasional sedang mengamati awan gas yang disebut Barnard 5 (B5), berjarak sekitar 800 tahun cahaya dari Bumi.
Mereka berfokus pada inti gas yang berisi satu protobintang muda dan tiga kondensasi gas padat yang akan runtuh menjadi bintang sekitar 40.000 tahun - waktu yang relatif singkat dalam istilah astronomi.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Nature, menyediakan pandangan pertama seperti apa pembentukan sistem bintang. Para peneliti percaya bahwa dari empat bintang, tiga akan hidup untuk menjadi sistem bintang tiga yang stabil.
Sistem ini terbentuk melalui fragmen filamen awan gas yang terpisah jauh, yang terletak di konstelasi Perseus. Awan gas dengan cepat terkondensasi lewat gaya gravitasi untuk membentuk bintang.
Semua bintang ini akan menjadi bintang yang relatif kecil - sekitar 10 kali massa matahari kita.
Ilustrasi sistim empat bintang. Panel kiri menunjukkan bintang dan tiga bola gas padat. Panel kanan menunjukkan sistem setelah empat bintang dilahirkan. |
Jaime Pineda dari Institute for Astronomy, ETH Zurich, mengatakan: ". Kita tahu bahwa bintang-bintang ini akhirnya akan membentuk sistem multi-bintang karena pengamatan kami menunjukkan bahwa gas yang terkondensasi ini terikat secara gravitasi dan ini adalah pertama kalinya kami mampu menunjukkan bahwa sistem muda tersebut terikat secara gravitasi.
"Ini memberikan bukti fantastis bahwa fragmentasi filamen gas adalah proses yang dapat menghasilkan sistem bintang ganda."
Setelah menganalisis gas yang terkondensasi, para astronom memprediksi bahwa bintang tersebut akan membentuk sistem stabil yang di orbit oleh tiga bintang. Bintang keempat tidak akan tetap menjadi bagian dari sistem, kata mereka. Pineda menjelaskan: "sistem bintang dengan lebih dari tiga anggota akan menjadi tidak stabil dan rentan terhadap gangguan."
Stella Offner, astrofisikawan dari University of Massachusetts Amherst, mengatakan bahwa mereka dapat menggunakan informasi ini untuk mendapatkan wawasan yang lebih besar tentang pembentukan planet dan bintang. Proses pembentukan Matahari kita tidak seperti ini.
Matahari kemungkinan terbentuk dari sesuatu yang lebih bulat dari filamen. Penyebaran planet di tata surya kita juga menunjukkan bahwa matahari kita tidak pernah menjadi bagian dari sistem multi bintang seperti ini."
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.