Pesawat Kargo Milik Rusia Terbakar Dan Jatuh Di Samudra Pasifik
Ezequiel Bellocchio dan Jose Fabro berhasil mengabadikan gambar kargo pesawat ruang angkasa Rusia Progress 59 saat melintasi langit Buenos Aires pada 7 Mei 2015. |
AstroNesia ~ Sebuah pesawat kargo milik Rusia yang kehilangan kontrol hancur saat memasuki atmosfer. Pesawat kargo ini hilang kendali saat membawa pasokan ke stasiun luar angkasa.
Badan Antariksa Rusia Roscosmos menyebutkan kapal kargo Progress-59 yang membawa makanan, bahan bakar, dan suplai seberat tiga ton untuk kru Stasiun jatuh mengarah ke Samudra Pasifik bagian tengah.
Sebagian besar kapal diperkirakan terbakar selama jatuh dengan kecepatan tinggi menembus atmosfer. Namun ada beberapa bagian kecil struktur kapal yang mungkin selamat dan jatuh ke laut. "Hanya ada sebagian kecil elemen struktur yang bisa mencapai permukaan bumi," demikian pernyataan Roscosmos.
Kargo untuk awak ISS tersebut diluncurkan dari Baikonur, Kazakstan, 28 April lalu. Namun kapal tersebut tak pernah berhasil mencapai stasiun yang melayang 418 kilometer di atas bumi. Operator kehilangan kontak dengan Progress setelah dia terpisah dari roket pendorong Soyuz sembilan menit seusai peluncuran.
Roscosmos mengatakan tengah menyelidiki penyebab kegagalan misi pengiriman kargo tersebut. Hingga saat ini Rusia telah mengirim 62 kapal Progress berisi modul luar angkasa dan kargo ke ISS. Dua di antaranya gagal. Berbagai versi kapal pengangkut Progress sudah terbang sejak 1978 untuk mendukung stasiun riset luar angkasa Uni Soviet, termasuk Salyut 6, Salyut 7, dan Mir. Kapsul-kapsul kargo itu dirancang untuk terbakar di angkasa setelah paket terkirim.
Sementara itu, Amerika Serikat menyewa perusahaan luar angkasa swasta, seperti SpaceX dan Orbital ATK, untuk mengirim paket mereka. Amerika tak lagi menggunakan pesawat ulang-alik sejak 2011. Sejauh ini, seluruh misi pengiriman yang dijalankan SpaceX tak pernah gagal. Orbital kehilangan satu kapal kargo mereka Oktober lalu karena gagal meluncur.
Jangan lupa follow twitter kami di @Berita_astronomi
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.