Korea Utara Luncurkan Satelit Ke Orbit

Gambar satelit yang diambil pada 26 November 2012 yang menunjukkan peningkatan aktivitas signifikan di Sohae, lokasi peluncuran Satelit Korea Utara, yang kembali menjadi lokasi peluncuran roket pada 6 Februari 2016.

AstroNesia ~ Korea Utara tampaknya telah meluncurkan satelit ke orbit. Hal ini sangat di kutuk negara-negara di dunia karena di anggap sebagai upaya untuk lebih mengembangkan kemampuan rudal jarak jauhnya yang telah dilarang oleh PBB.

"Peluncuran itu terjadi pada 7 Feb pukul 08:59 waktu setempat dari fasilitas peluncuran Sohae di bagian barat Korea Utara", kata penasehat media dari United States Strategic Command (USSTRATCOM).



Rudal itu terlacak saat meluncur di Laut Kuning. NORAD bahwa rudal ini bukan ancaman bagi Amerika Utara," yang USSTRATCOM.

Para pejabat Korea Utara mengklaim bahwa peluncuran ini berhasil menempatkan satelit untuk mengobervasi Bumi yang disebut Kwangmyongsong-4 ke orbit. Pejabat USSTRATCOM mengatakan kepada CNN bahwa setidaknya dua objek antariksa baru terdeteksi setelah lepas landas itu; mungkin itu satelit dan roket tahap pertama.

Namun para pejabat di Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan dan sejumlah negara lainnya melihat peluncuran itu sebagai hal untuk menutupi pengujian teknologi rudal militer. Korea Utara memiliki senjata nuklir, dan para ahli percaya bahwa negara yang sangat tertutup ini bekerja untuk mengembangkan cara bagaimana mengirim rudalnya pada jarak yang jauh.

Pyongyang sudah menyuarakan keinginannya untuk menggunakan senjata nuklir terhadap musuh yang mengancamnya. Misalnya pada 2013, para pejabat Korea Utara (yang tampaknya marah dengan sanksi PBB dan latihan militer bersama Korea Selatan/U.S) - mengatakan mereka akan mengubah Washington DC dan kota-kota besar Amerika lainnya menjadi "lautan api."

Peluncuran pada hari Sabtu ini terjadi hanya satu bulan setelah Korea Utara (yang juga dikenal sebagai Democratic People's Republic of Korea atau DPRK) melakukan uji coba nuklirnya. Pyongyang mengklaim tes 6 Januari itu melibatkan bom hidrogen, namun para ahli di luar mengatakan ledakan fusi itu mungkin kurang kuat, seperti yang telah diuji Korea Utara beberapa kali di masa lalu.

Resolusi Dewan Keamanan PBB melarang Korea Utara melakukan aktivitas pengujian rudal balistik dan tes senjata nuklir. Jadi peluncuran pada hari Sabtu ini menimbulkan kecaman langsung dari Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan dan negara-negara lainnya.

"Ini kedua kalinya dalam waktu satu bulan DPRK telah memilih untuk melakukan provokasi besar, mengancam tidak hanya keamanan di semenanjung Korea, tapi juga wilayah Amerika Serikat," kata Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Sabtu.

"Kami menegaskan kembali komitmen kuat kami untuk pertahanan sekutu kami, termasuk Republik Korea [Korea Selatan] dan Jepang," tambah Kerry. "Kami akan terus bekerja sama dengan mitra dan anggota Dewan Keamanan PBB tentang langkah-langkah yang signifikan untuk memegang DPRK."

Korea Utara kini telah melakukan empat tes nuklir sampai saat ini, serta sejumlah peluncuran rudal / roket jarak jauh. Upaya peluncuran satelit pada tahun 1998, 2009, dan April 2012 gagal, sementara peluncuran pada Desember 2012 tampaknya berhasil menempatkan objek di orbit (meskipun tidak jelas apakah objek itu benar-benar mengitari Bumi).

Blog ini adalah sajian berita Sains dan Teknologi yang kami kutip dari berbagai Sumber, jika anda menyukai dan mau dapatkan Update berita terbaru, harap ikuti blog ini dengan memasukan Email anda atau mengikuti Twitter/Facebook, dengan begitu anda secara otomatis akan mendapatkan Update Berita terbaru disini.


Share This Article Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Recommendation News close button
Back to top

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.

Thanks For Your Comment Here
Powered by Blogger.