Astronom Temukan 80 Galaksi Muda Di Alam Semesta Awal
Dengan bantuan dari teleskop Subaru dan Hubble, sekelompok ilmuwan Jepang dan Amerika dapat melihat lebih dekat pada galaksi kompak yang ada di alam semesta awal. |
AstroNesia ~ Dengan menggunakan teleskop Subaru Japang, sebuah tim peneliti internasional telah menemukan 80 galaksi muda yang ada di alam semesta sekitar 1,2 miliar tahun setelah Big Bang.
Tim membuat analisis data rinci dari pencitraan galaksi ini menggunakan Advanced Camera for Surveys (ACS) yang ada di teleskop Hubble. Setidaknya 54 dari galaksi ini terungkap dalam gambar ACS. Di antara mereka, delapan galaksi menunjukkan struktur double-komponen dan sisanya 46 tampaknya memiliki struktur memanjang.
Para peneliti kemudian mempertanyakan apakah 46 galaksi yang memiliki struktur memanjang ini adalah galaksi yang benar-benar tunggal.
Melalui simulasi komputer, mereka menemukan bahwa sebagian besar galaksi yang diamati sebagai sumber tunggal dalam gambar Hubble sebenarnya dua galaksi yang bergabung.
Namun, jarak antara dua galaksi penggabungan ini begitu kecil sehingga mereka tidak dapat terlihat, bahkan oleh resolusi tinggi.
Penelitian menunjukkan bahwa 1,2 miliar tahun setelah Big Bang, rumpun galaksi di alam semesta muda tumbuh menjadi galaksi besar melalui merger, yang kemudian menyebabkan berlangsungnya pembentukan bintang aktif.
Di alam semesta ini, pada titik 13,8 miliar tahun setelah Big Bang, ada banyak galaksi raksasa seperti Bima Sakti kita, yang berisi sekitar 200 miliar bintang di cakramnya yang berdiameter seratus ribu tahun cahaya.
Namun, belum ada galaksi seperti itu di zaman sesaat setelah Big Bang.
Sementara bidang pandang lebar dari teleskop Subaru telah memainkan peran penting dalam menemukan galaksi muda tersebut, resolusi spasial tinggi dari Hubble diperlukan untuk menyelidiki rincian dari bentuk dan struktur internal galaksi ini.
Penelitian ini dilakukan sebagai bagian dari program perbendaharaan Hubble Space Telescope (HST) yang disebut "Cosmic Evolution Survey (COSMOS)".
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi Astronesia. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan.